Powered by Blogger.

Astaghfirullah ... Indonesia Juara Dunia Akses Porno, Waspadai Dampaknya Bagi Tubuh !!!

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Tuesday, January 13, 2015 | 13:13

Fakta mengejutkan terungkap dalam laporan tahunan sebuah situs porno di Amerika Serikat. Berdasarkan statistik kunjungan di situs tersebut, pengguna internet mobile dari Indonesia menempati salah satu peringkat teratas.

Psikolog klinis dari Universitas Tarumanagara, Debora Basaria, M.Psi, mengaitkan fenomena ini dengan kultur yang masih terlalu menganggap seks sebagai hal yang tabu untuk didiskusikan. Akibatnya, banyak orang diam-diam penasaran lalu mencari tahu sendiri lewat situs porno.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengungkap kebiasaan menonton konten porno. Beberapa di antara adalah sebagai berikut, seperti dirangkum Selasa (13/1/2015).

1. Perubahan struktur otak
Seorang pakar neuropsikiatri dari Cambridge University, Dr Valerie Voon melakukan pemindaian otak pada sejumlah pria yang mengaku kecanduan pornografi. Setelah dibandingkan, struktur otak pada orang-orang tersebut mengalami perubahan seperti yang dialami juga oleh para pecandu kokain.

Dijelaskan, perubahan tersebut terjadi pada bagian pusat kesenangan. Bagian tersebut mempengaruhi pelepasan dopamin, sehingga orang-orang tersebut tidak pernah bisa lepas dari dorongan untuk selalu mencari tontonan mesum.

2. Sexual anorexia
Jika anorexia biasa menyebabkan seseorang tidak doyan makan, maka sexual anorexia membuat seseorang tidak doyan atau tidak tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan seks. Fenomena ini terungkap dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Italian Society of Andrology and Sexual Medicine.

Survei tersebut melibatkan 28.000 orang laki-laki, dimulai saat mereka masih berusia 14 tahun. Saat memasuki usia 20-an tahun, mereka yang mengalami kecanduan pornografi semasa remaja cenderung menunjukkan gejala sexual anorexia.

3. Disfungsi ereksi
Ana Bridges, seorang psikolog dari University of Arkansas meneliti 487 laki-laki dewasa. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak menonton konten pornografi, para mahasiswa cenderung makin merasa tergantung. Dampaknya, mereka sulit mempertahankan ereksi saat bersama pasangan jika tidak dibantu dengan tontonan khusus dewasa.

4. Merusak keharmonisan
Seorang seksolog yang banyak menangani kasus kecanduan pornografi, Dhananjay Gambhire mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam pornografi bukan sesuatu yang natural. Dampaknya bisa merusak keharmonisan hubungan dengan pasangan jika tidak disikapi dengan bijaksana.

"Khususnya pada hari-hari pertama, ini bisa sangat merusak keharmonisan seksual," katanya.

Sumber: Detik.Com

0 comments:

Post a Comment