- Kesepakatan orang awam di dalam sesuatu isu tidak dianggap sebagai Ijma’ karena mereka bukan mujtahid.
- Kesepakatan masyarakat umum tentang suatu masalah tidak dianggap sebagai Ijma’ karena mereka bukan mujtahid.
- Demikian pula, kesepakatan sebagian mujtahid tidak dihitung sebagai Ijma’.
- Kesepakatan orang-orang sebelum Nabi Muhammad ﷺ tidak termasuk dalam Ijma’ karena terjadi di hadapan Nabi Muhammad.
- Ijma’ berlaku untuk masalah syarak, ‘aqliyyat, ‘uruf, dan juga bahasa.
- Kesepakatan para mujtahid terjadi pada zaman yang sama.
Kesekapatan Para Ulama dalam Menentukan Hukum dalam Agama: Apa Itu Ijma’?
Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Monday, July 25, 2022 | 19:17
Tak Ada Toleransi untuk LGBT Menurut Islam, Hukuman Dunia Akhirat Pedih
Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Thursday, May 12, 2022 | 22:19
Para ulama telah bersepakat bahwa hubungan sesama jenis atau homoseksual adalah haram. Ulama sepakat tanpa adanya perbedaan pendapat di antara mereka.
Kedua, sebagian ulama berpendapat bahwa hukumannya sama dengan hukuman untuk pelaku zina. Bila belum menikah maka dihukum cambuk. Sedangkan jika sudah menikah dirajam.
Ketiga, sebagian ulama yang lain berpendapat, ketentuan mengenai hukuman kepada pelaku gay dan lesbian diserahkan kepada otoritas pemerintahan yang berwenang. Hukuman yang diberikan bisa dalam bentuk penjara ataupun hukuman disiplin yang lain.
Perbedaan pendapat dalam memberikan hukuman kepada pelaku homoseksual didasarkan pada hadits Nabi SAW. Syekh Mukhtar mengatakan, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ وجدتُموهُ يعملُ عملَ قومِ لوطٍ ، فاقتلوا الفاعلَ والمفعولَ بهِ
"Siapa di antara kalian yang menemukan orang yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth maka bunuhlah pelaku dan pasangannya." (HR At Tirmidzi)
Bahkan Rasulullah SAW pun sebetulnya khawatir perilaku kaum Nabi Luth akan merayapi umatnya.
عن جابرٍ رضي الله عنه قال: قال رسولُ الله - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :إنَّ أخْوَفَ ما أخافُ على أُمَّتي عَملُ قومِ لوطٍ
Dari Jabir RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Perkara yang paling aku khawatirkan pada umatku adalah munculnya perilaku kaum Luth." (HR Tirmidzi)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ ، لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ ، ثَلاثًا
Dalam riwayat Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah memperingatkan, "Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth, Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth, Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth." (HR Ahmad)
Sumber: Republika.co.id
Rasulullah Adalah Panutan Kita, Bukan Selebgram!
Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Monday, October 25, 2021 | 09:28
Belajar Ngaji AlQur'an: Pengertian & Pembagian Makharijul Huruf (Part 2)
Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Friday, March 26, 2021 | 07:17
🌷🍃🌷🍃🌷🍃
Hai sahabat Mentari, gimana kabarnya hari ini? Masih semangat menjalani aktifitas hariannya 😊
Sahabat, masih ingat ngga dengan kajian Makhorijul Huruf yg kita bahas beberapa waktu yang lalu?
Kita lanjut belajar Ngaji yuk!
🌷🌷🌷
Naah... setelah kita mengenal huruf-huruf yang keluar dari Al Jauf (Rongga Mulut) dan Al Halqu (tenggorokan), sekarang mari kita perhatikan huruf yang keluar dari lidah kita.
3. Al-Lisan (اللسان), artinya lidah
Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah ada 18 huruf. Berdasarkan delapan belas huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj. Banyak ya sahabat.
Kita bahas sebagian pada pertemuan kali ini.
1) Pangkal lidah dengan mengangkatnya keatas langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof (ق).
2) Pangkal lidah diturunkan yaitu huruf Kaf (ك).
3) Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ( ج ), Syin ( ش ) dan Ya’ ( ي ).
Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah yang bertemu langit-langit mulut yang tepat di atasnya.
4) Sisi lidah, yaitu huruf Dlod ( ض ).
Maksudnya bunyi huruf Dlod ( ض ) keluar dari sisi lidah (boleh sisi lidah kanan atau kiri) yang bertemu gigi geraham
🌷🍃🌷🍃🌷🍃
Untuk lebih jelasnya, sahabat bisa menyimak video berikut ini
Telaah Sebelum Share, Dakwah di Dunia Maya Sesuai Kapasitas Diri
Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Wednesday, March 3, 2021 | 07:48
Oleh Tim Yayasan Peduli Remaja (YPR) Mentari Cianjur
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabat Mentari semuanya, semoga hidupnya senantiasa diridhai Allah.
نحن دعاة قبل كل شيئ
Kita adalah Da’i Sebelum Apapun
Itulah Perkataan Ulama yang sering kita dengar, karena memang sejatinya begitulah fitrah seorang Muslim yang mengajak kepada yang Ma'ruf dan mencegah kepada yang Munkar.
Namun tiap Muslim punya kapasitas yang berbeda, bisa ditelaah sesuai dengan background pendidikan, pekerjaan dan lingkungan masing-masing.
Di Era Digital ini, kita sebagai seorang Muslim bisa dengan mudah berbagi Hal yang berbau agama dengan cukup follow Akun Sosmed di Instagram yang bertebaran memberikan artikel atau kutipan serta nasehat.
Tapi tahukah bahwa kita punya Porsi masing-masing yang antara satu orang dengan yang lain beda kapasitanya? Karena tentu Dakwah seorang Pelajar berbeda dengan Seorang Guru atau Ustadz, baik dari sisi konten dan gaya penyampaiannya.
Hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan jika ingin berdakwah di Sosmed?
Berikut rangkuman yang dapat saya bagi dari hasil interaksi di Dunia Maya dari berbagai jenis persinggahan Kurun Waktu 2004 sampai sekarang (Forum Diskusi Internet, Chat Room dan Sekarang Sosmed)
1. Kenali Dulu Kapasitas Diri Kita
Kita harus mengenali diri kita dan memposisikan diri secara benar siapa kita ketika niat berdakwah di Dunia Maya. Jika seorang Pelajar, maka tentu ruang lingkup bahasannya harus cocok dengan apa yang menjadi problematika para Pelajar saat ini.
Buat Pelajar, Dakwah untuk mengajak tidak berpacaran adalah mungkin Jihad Terbesar ketimbang ngajak ngomongin Perpolitikan Negara yang Complicated. Begitu juga dengan Mahasiswa, transisi pencarian tujuan hidup antara fase belajar dan mencari kerja trus Menikah disinilah terjadi pergualatan di fase ini.
Maka memberikan Tausiyah materi pengembangan diri sepertinya paling cocok.
2. Telaah dan Fahami yang Akan kita Share
Setelah kita tahu siapa kita dan siapa Objek Dakwah kita, maka kita tentukan materi yang pas. Biasanya yang lagi trending dan viral adalah tema yang menarik.
Perlu kita fahami bahwa kecenderungan Objek Dakwah di Sosmed atau kita sebut Netizens bisa jadi sangat berbeda karakternya ketika di Dunia Maya dan Nyata. Ada seseorang yang sangat pendiam di Dunia Nyata, Tapi ketika di Dunia Maya begitu garang membuat status dan memberikan komentar.
Maka share artikel atau status Dakwah, materinya harus disesuaikan dengan "Mood" orang-orang di sekitar kita. Misalkan jika kita lihat di jejaring kita, status-nya lagi pada galau maka kita statusnya diusahakan jangan nge-gass.
3. Verifikasi Sumber Artikel
Seorang Ustadz yang fokus berdakwah tentang Rukyah yaitu Ustadz Muhammad Faizar, belia berkata di Channel Youtube-nya bahwa Sanad adalah bagian dari agama. Sanad adalah sesuatu yang Istimewa yang dimiliki Umat Islam dan tidak dipunyai oleh Agama atau Kepercayaan lainnya.
Abdullah bin Mubarak berkata: “Sanad itu bagian dari agama. Kalau lah tidak ada ilmu Isnad, pasti siapaun bisa berkata apa yang dia kehendaki.” [HR. Muslim]
Sanad Keilmuan adalah Jalan sebuah Ilmu turun temurun sampai ke kita, yang disampaikan oleh para Ulama hingga sampai ke Sahabat dan Rasulullah.
Ada contoh kecil bagaimana Islam menjaga Khazanah Keilmuan agar tetap murni. Diceritakan oleh Ustadz Fatih Karim di Channel Youtube-nya bahwa ada seorang yang katanya meriwayatkan Hadits (Perawi) dan ketika datang seorang Pencari Hadits trus Pencari Hadits tersebut melihat orang yang katanya meriwayatkan Hadits itu memasukan Ayam dengan pura-pura memberika makan supaya masuk kandang, dan ternyata setelah masuk kandang orang tersebut tidak memberika makan maka sang Pencari Hadits tersebut menolak Hadits dari orang tersebut karena perbuatannya.
Lalu bagaimana dengan kita sebagai seorang yang awam ingin berdakwah tapi terbatas literasinya?
Saya pribadi akan mencari materi dari Akun Sosmed (terutama Instagram) yang menurut saya jelas pengelolanya, jelas aqidahnya dan memang punya kapasitas. Semisal untuk kutipan Ulama, saya sering mengambil dari Akun Pesantern @s1dogiri.
Kenapa kita harus memilih akun yang sudah terverifikasi?
Karena tidak jarang, banyak Akun yang mengutip seolah-olah perkataan Ulama atau Sahabat padahal perkataan tersebut tidak disampaikan oleh Ulama atau Sahabat tersebut. Yang paling suka "diplesetkan" adalah Perkataan Sayyidna Ali Bin Abi Thalib. Dan yang suka share status seperti ini adalah Akun yang gak jelas background pemahaman dan pendidikan Islamnya tapi Follower-nya banyak karena memang mereka pintar membuat konten tapi Fakir Ilmu.
Atau ada share Status dan Gambar yang gak singkron. Contohnya adalah Text-nya benar tapi gambarnya asal nyomot! Untuk mencegah penyebaran konten seperti ini, usahakan kita googling terlebih dahulu baik Text tulisannya dan juga gambarnya di images.google.com
Demikian sharing informasi ini, semoga bermanfaat dan kita makin diberkahi oleh Allah SWT
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Antara Hujan dan Pelangi
Oleh Tim Yayasan Peduli Remaja (YPR) Mentari Cianjur
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullah wabarakaatuh... Apa kabar sahabat mentari?
Walau pagi ini mentari enggan bersinar, InsyaaAllah tidak mengurangi semangat kita untuk tetap berkarya dalam kebaikan walau sebagian harus tetap dari rumah.
Gimana ya kalau ternyata asa yang kita rangkai setiap bangun tidur ternyata tak sesuai ekpetasi kita.
ANTARA HUJAN DAN PELANGI
Mengeluh. Bisa berbentuk ucapan ataupun perbuatan. Yang tanpa kita sadari sering lakukan. Yang hampir setiap hari kita ungkapkan.Tapi bukankah ini sia-sia kawan? Lebih baik untuk hal lain kita manfaatkan. Sia-sia karena tidak ada hal yang bisa didapatkan selain ketenangan yang hampa. Semu dan sementara. Padahal Allah akan menepati janjinya. Terutama bagi orang yang sabar dan percaya.
Keluhan. Hal yang sering kita ungkapkan ke orang lain maupun ke teman. Dan kadang kala kita merasa lega setelah melakukan. Walaupun tidak selalu memberikan jalan akan sebuah permasalahan. Namun bagaimana jika orang atau teman tersebut menghilang? Mau kemana keluhan ini dilepaskan?
Maka luapkan keluhanmu kepada Allah semata. Ingatlah selalu, bahwa Dia akan datang. Menerima setiap keluhan yang kamu tumpahkan. Yang pasti akan memberikan jawaban. Tentu dengan cara-Nya yang tak disangka. Meskipun kita tidak tahu kapan waktu tepatnya. Namun,selalu ingat bahwa janji-Nya sungguh nyata. Seperti pada surat Al-Insyirah ayat 5 dan 6 yang artinya: (5) Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (6) Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Hujan sering kali dilambangkan dengan kesedihan. Turunnya juga sering dianggap pertanda keburukan. Padahal di dalamnya banyak sekali kenikmatan dan keberkahan.
Sedangkan pelangi sering kali dilambangkan dengan kebahagiaan. Karena yang ditampakkannya adalah sebuah keindahan. Membuat orang melihat dengan segala kekaguman. Itu semua adalah keagungan alam. Yang Allah subhanahu wata'ala ciptakan agar kita ambil pelajaran.
*
Memang dalam kehidupan pasti kita melewati suatu cobaan maupun tantangan. Karena di dunia ini tidak ada yang kekal selain Allah Yang Maha Menciptakan. Yakinlah semua itu akan berlalu. Percayalah semuanya pasti ada jalan untuk terus maju. Seperti kita yang merindukan pelangi, namun hujan haruslah kita nikmati. Karena jika tidak ada hujan, maka tidak ada pelangi.
Allah mengetahui yang terbaik bagi kita, lantas mengapa harus mengeluhkan derita? Sering kali kita selalu menginginkan datangnya pelangi, tapi Dia tahu bahwa hujan harus turun tuk membasahi.
Memang rencana-Nya sungguhlah indah untuk dinanti. Datang dengan cara yang tak terduga. Tiba di saat yang tak disangka. Cukuplah bagi kita untuk selalu percaya.
Wallahu 'alam...
Semoga bermanfaat
Ummu Faqih
24 Februari 2020
@mentari community
Belajar Ngaji AlQur'an: Pengertian & Pembagian Makharijul Huruf
Oleh Tim Yayasan Peduli Remaja (YPR) Mentari Cianjur
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hai Sahabat Mentari, gimana kabarnya sore hari ini? Semoga tetap sehat dan semangat ya! 😊
Sahabat, kita belajar Ngaji yuk!
Belajar baca Qur'an dari dasar lagi...
Percaya koq, sahabat semua sudah lulus jilid Iqra-Nya 😁
Tapi ngga ada salahnya kan kalau kita belajar Al Qur'an, karena seperti sabda Rasulullah Saw. Bahwa "sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya"
Nah, pertemuan kali ini kita bahas tentang Bab Makhorijul Huruf ya, berikut pembahasannya
Pengertian Makharijul Huruf
Kata Makharijul Huruf berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu: 1. Makharij (مَخَارِجُ). Kata ini adalah bentuk plural (jamak) dari kata makhraj yang berarti tempat keluar. 2. Al-Huruf (الحُرُوفُ). Kata ini juga bentuk plural (jamak) dari kata al-Harfu yang berarti huruf-huruf. Jadi, menurut bahasa kata makharijul huruf berarti tempat keluar huruf-huruf.
Sedangkan menurut istilah ulama tajwid, makharijul huruf adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya.
Pembagian Makharijul Huruf
Para ulama tajwid dan qiro`ah telah berbeda pendapat dalam penetapan jumlah mahkarijul huruf. Namun, pendapat yang paling populer dalam masalah ini adalah pendapat yang menyatakan bahwa makharijul huruf terbagi kepada 17 makhraj. Selanjutnya, tujuh belas makhraj ini diklasifikasikan dan disederhanakan oleh para ulama menjadi 5 tempat, yaitu:
1. Al-Jauf (الجوف) (Rongga mulut) ·
2. Al-Halq (الحلق) (Kerongkongan/tenggorokan) ·
3. Al-Lisan (اللسان) (Lidah) ·
4. Al-Syafataan (الشفتان) (Dua bibir) ·
5. Al-Khaisyum (الخيشوم) (Rongga hidung)
Berikut ini adalah penjelasan secara global dan singkat yang berkenaan dengan empat makhraj di atas:
1. Al-Jauf (الجوف) = Rongga mulut
Al-Jauf adalah suara atau bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut. Al-Jauf juga disebut sebagai tempat keluarnya huruf-huruf mad (panjang): (و ي ا ). Huruf-huruf mad ialah:
a. ا sukun- yang sebelumnya berharokat fathah. Pengucapannya dengan membuka mulut dengan vokal "A"
b. يsukun, yang sebelumnya berharokat kasroh. Pengucapannya dengan menurunkan bibir bagian bawah. Vokalnya " i ".
c. و sukun, Yang sebelumnya berharokat dhommah. Pengucapannya dengan memonyongkan dua bibir. Vokalnya " u "
2. Al-Halq (الحلق) = Tenggorokan Al-Halq adalah makhraj huruf yang terletak pada tenggorokan. Huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan ada enam huruf yaitu;
a. ء – هـ keluar dari tenggorokan bagian bawah
b. ع - ح keluar dari tenggorokan bagian tengah
c. خ - غ keluar dari tenggorokan bagian atas
Nah, untuk jelasnya sahabat bisa simak dan ikuti video berikut..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Menyadari Kehadiran Masalah Namun Selalu Fokus Pada Solusi
Oleh Tim Yayasan Peduli Remaja (YPR) Mentari Cianjur
أَلَمۡ نَشۡرَحۡ لَكَ صَدۡرَكَ وَوَضَعۡنَا عَنكَ وِزۡرَكَ ٱلَّذِیۤ أَنقَضَ ظَهۡرَكَ
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu yang memberatkan punggungmu." (al-Insyirah: 1-3)
Sahabat Mentari punya masalah? Atau pernah punya masalah?
Masalah bermakna sesuatu yang terjadi namun tidak seharusnya terjadi. Masalah berkaitan dengan kerumitan suatu persoalan hingga nyebabkan overloaded di kepala.
Berhati-hatilah dengan masalah karena dapat menyebabkan kesedihan yang mendalam dan merusak kebahagiaan.😢
Selama ini banyak orang yang memiliki masalah sangat terbebani dengan masalahnya. Mereka yang berhenti di tengah jalan dan ingin terhindar dari masalah mungkin karena lupa bahwa hidup dengan segala pernak perniknya sudah menjadi paket yang tidak bisa dipisahkan.
Masalah adalah vitamin bagi orang-orang yang luar biasa. Bila kita menghadapi masalah maka sebenarnya hal itu akan membuat kita semakin kuat. 😇
Dr. Paul Stolz penggagas teori adversity quotiens menyimpulkan bahwa keberhasilan merupakan hasil dari kemampuan kita untuk bangkit kembali setelah mengalami masalah. Lebih lanjut dikatakan, terdapat tiga reaksi orang dalam menghadapi permasalahan, yaitu sebagai berikut.
1 Quitters-menolak untuk menghadapi masalah dan memilih untuk berhenti.
2. Campers-mereka memilih untuk menghindari masalah.
3. Climbers-berani menghadapi masalah dan menganggapnya sebagai tantangan.
Untuk dua tipe pertama, quitters dan campers, penolakan dan penghindaran terhadap masalah disebabkan karena mereka sangat fokus dengan masalahnya bukan dengan solusinya.
Sedangkan untuk tipe terakhir , climber, kata kuncinya adalah mengubah slogan dari "masalah sebagai musibah" menjadi "masalah sebagai tantangan". Mereka menganggap masalah sebagai tantangan karena melihat peluang di dalamnya. Mereka menyadari akan adanya masalah namun selalu fokus pada solusi.
Penanganan yang bijaksana terhadap permasalahan adalah biarkan masalah itu ada namun fokuslah pada solusinya. Pada beberapa orang yang menerapkan hal ini dalam waktu tidak berapa lama permasalahan tersebut akan tampak jalan keluarnya.
Dengan berfokus pada solusi akan mencegah kita dari membuat permasalahan semakin bermasalah.
✏Inspiring Teaching
#YPR Mentari Cianjur