Powered by Blogger.

Islamic Sunday Super Special: Talkshow Remaja Cerdas dan Kokoh

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Friday, September 23, 2016 | 17:35

Asslamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabat Mentari yang dirahmati Allah SWT, Islamic Sunday Special is Back.
Hadirilah Talkshow Remaja Cerdas dan Kokoh bersama 2 Narasumber yang sangat menginspirasi yaitu:

Kang Sakti M.Psi 
Psikolog Profesional (Konselor & Hipnoterapis Mental Health Community Center & Dosen Magister Profesi Psikologi UNISBA Bandung)
Kang Marlis Nawawi
Penerima Beasiswa S1 dan S2 UNPAD (Dosen Luar Biasa FTIP UNPAD Bandung)

Hari dan Tanggal: Ahad, 25 September 2016
Tempat: Aula Hotel Toserba Selamat Lantai 4 Cipanas
Pukul: 08.00 - Selesai

Gratis untuk Pelajar dan Mahasiswa dan dapatkan Doorprize yang menarik, untuk informasi lebih lanjut hubungi: 0856-7998-228
Wassalamu'alaikum Warahamtullahi Wabarakatuh
17:35 | 0 comments | Read More

Tunduk dan Syukur Terhadap Ketetapan Allah SWT

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Thursday, September 22, 2016 | 10:09

Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari Cerita dari Ketua Mualaf Indonesia, Koh Streven Indra Wibowo:


Kemarin 1 diantara 3 orang expat yang bersyahadat bersama saya di salah satu kedai kopi milik orang Indonesia di Jakarta adalah Rodman, orang berkebangsaan inggris yang merupakakan salah satu manager di perusahaan asing di Jakarta. Dia sebenarnya menemani temannya yang akan bersyahadat karena temannya akan menikahi muslimah Indonesia

Setelah prosesi syahadat temannya, Rodman mulai bertanya kepada saya tentang banyaknya orang masuk Islam karena pernikahan. dan dia bertanya: apakah bisa dibilang mereka mendapatkan gift dari Allah juga?

Saya sambil menyeruput kopi asli Toraja yang khas wanginya, mulai menjawab.
Rodman, dalam Islam kami tunduk pada semua ketetapan Allah atas diri kami. Mulai dari nyawa kami, rejeki kami sampai jodoh kami. Anda bisa melihat teman anda, apakah sejak 10 tahun lalu, dia tahu bahwa dia akan menikahi seorang Muslim dan akan menjadikan alasan dia masuk Islam? Kamu bisa tanyakan kepada dia, tapi nanti.

Saya bertanya kepada anda, apakah anda dari sma dulu pernah merencanakan kerja dan mengumpulkan uang di Indonesia? Apakah anda pernah merencanakan bahwa kita akan bertemu dan menikmati kopi malam ini?

Rodman menjawab ya, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi walau kita rencanakan, itu bisa saja batal.

Saya jawab, ya betul itulah faith dalam Islam. Keyakinan kita dengan ketaatan kita kepada Allah membuat kita menerima semua ketetapan Allah tanpa komplain, tanpa mengeluh. itulah sebaik baiknya iman.

Rodman menyahut interesting, menarik,

Saya lanjutkan kalau kita sudah tunduk pada ketetapan Allah, maka kita tidak akan pernah lagi ragu dalam hidup ini, dan kita akan senantiasa memiliki pikiran positif dalam semua hal yg terjadi

Rodman menjawab hidup seperti apa itu berpikiran positif setiap saat?

Saya jawab hidup sebagai seorang Muslim dalam Iman Islam dan keyakinan penuh kepada Allah dan mengikuti contoh sebaik baik manusia Rasulullah Muhammad.

Rodman, bagaimana saya bisa menikmati hidup spt itu?

Saya menjawab, silahkan ucapkan serta ikuti saya dan akhirnya alhamdulillah Rodman ikut bersyahadat.

Allah maha membolak balikan hati manusia, memberi hidayah kepada siapapun yang Dia kehendaki
Semoga bisa memberi manfaat

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Sumber: Facebook Streven Indra Wibowo
10:09 | 0 comments | Read More

Ketua Umum PP Muhammadiyah: Remaja Indonesia Kini Menjadi Anak Android

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Tuesday, September 6, 2016 | 16:23

Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir mengatakan remaja Indonesia saat ini selain memiliki orang tua biologis, juga memiliki orang tua android.
Cirinya,  waktu anak dan remaja saat ini dihabiskan untuk berinteraksi dengan media sosial dan gadget. Sehingga fungsi dan peran kemajuan teknologi tersebut menjadi paradoks di kehidupan masyarakat.
“Remaja saat ini hidup sehari-harinya di dunia digital, bahkan kedekatan remaja saat ini dengan android melebihi kedekatan mereka dengan orang tuanya sendiri,” ucap Haedar Nashir,  dalam acara Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) Regional Kalimantan yang diselenggarakan sejak tanggal 27 – 28 Agustus 2016 di Tarakan, Kalimantan Utara sebagaimana dikutip laman resmi Muhammadiyah.or.id.
Haedar mengatakan, jika hal ini terus-terusan terjadi maka nilai-nilai yang menjadi panutan remaja saat ini bukan lagi orang tua biologisnya, melainkan media sosial, gadget, dan teknologi-teknologi lainnya yang dekat dengan kehidupan remaja.
“Mengatasi hal itu, banyak keluarga yang memandang untuk menghindari kemajuan teknologi dengan lari kebelakang, dan anti dengan segala-galanya, dan ada juga keluarga yang menjadi liberal serta sekuler dan memandang segala-galanya benar,” ucapnya.
Kedua hal tersebut kata Haedar tidaklah menyelesaikan masalah, Islam adalah agama yang menawarkan kemajuan. Namun, kemajuan yang ditawarkan berdasarkan prinsip-prinsip atau value yang luhur. Sehingga orang tua tidak bisa seutuhnya menyalahkan perkembangan teknologi, melainkan harus mengambil peran dalam mengontrol anak-anak dalam menggunakan teknologi tersebut.
“Orang tua harus bisa membatasi anaknya dalam berhubungan dengan dunia digital saat ini, jangan sampai remaja Indonesia menjadi anak asuh android,” tutur Haedar.
Menyikapi perkembangan dunia digital tersebut Muhammadiyah harus mengambil peran dakwah pencerahan, yang dapat disalurkan melalui Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), salah satunya dalam bidang pendidikan.
“Saya pikir Indonesia berkemajuan dapat terwujud, jika Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan dapat bersinergi membangun bangsa ini,” tutur Haedar.
Dalam acara tersebut turut hadir Asisten Gubernur Kalimantan Utara, Walikota Tarakan, Ketua DPRD Tarakan, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah se Kalimantan.*
16:23 | 0 comments | Read More