Powered by Blogger.

Legalkan Pacaran, JIL Sebar Buku Gratis “Putusin Gak Ya?” di SMA se-Jabodetabek

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Wednesday, December 24, 2014 | 17:19

Propaganda “pacaran sehat” dalam buku Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang ditujukan pelajar SMA Muslim, kini berlanjut dengan terbitnya sebuah buku berjudul “Pacaran Nggak Ya?” karya Liberalis Edi Akhiles. Buku ini digadang-gadang sebagai buku tandingan dari buku karya Ustad Felix Siauw yang berjudul “Udah Putusin Aja”. Parahnya, buku tersebut dibagikan secara gratis oleh JIL di SMA se-Jabodetabek, seperti laporan seorang aktivis dakwah, dilansir dari Arrahmah, Sabtu (22/12/2014).
CEO Divapress Edi Akhiles bahkan menyatakn dalam blog pribadinya Mei (7/5) lalu. (Sangat disarankan untuk membaca secara lengkap isi postingan dalam link tersebut, untuk dapat menilai sendiri betapa ‘nyeleneh’ pemikirannya). Pemikirannya yang begitu melenceng ini hendak ia dan JIL tularkan pada pemuda Muslim se-Jabodetabek melalui buku yang dibagikan secara GRATIS tersebut.
Berikut paragraf awal yang menyandingkan dua kutipan dari penulis buku ini:
“Tidak diragukan lagi bahwa pacaran dalam segala bentuknnya adalah pintu menuju kemaksiatan. Karenanya, ia haram! Jika kau mencintai seseorang, datangi walinya, lamar, nikahin.” (Felix Y. Siauw)
Penting untuk memahami epistemologi (definisi dan cakupan) istilah apa pun, termasuk pacaran dan ta’aruf, sebab ini akan mempengaruhi kesimpulan akhirnya. Ketidakutuhan memahami epistemologi akan melahirkan kesimpulan hukum (fiqh) yang kurang detail dan obyektif, sehingga berisiko gebyah-uyah. Pacaran pada sebagian bentuknya itu haram, tapi pada sebagian bentuk lainnya itu halal.” (Edi Akhiles)
Tak sampai di situ, ia terkesan menunjukkan rasa prihatin terhadap pemuda-pemudi yang shalih-shalihat, tapi di cap buruk karena pacaran.
“Saya memiliki banyak kawan nyata, yang saya tahu mereka termasuk muslim baik-baik, rajin shalat pula, yang tengah menjalin hubungan pacaran dengan serius. Saya prihatin dengan kenyataan ini. Satu sisi, saya tahu mereka adalah orang-orang muslim yang taat beribadah. Namun, di sisi lain, jika mengikuti buku Felix dan Rahman, mereka ter-judge melenceng dari ajaran Islam karena berpacaran.”

Keprihatinan tak berdasar ini secara tak langsung, memberi lampu hijau pada generasi muslim untuk menghalalkan pacaran. Biar pacaran asal ibadahnya bagus, begitulah kira-kira doktrin yang hendak disampaikan. Apalagi, media seperti buku cukup efektif menyasar generasi muda, karena kali ini JIL menggunakan bahasa yang halus dan anak muda banget dalam menyuarakan misinya.

Dengan demikian, himbauan kepada seluruh aktivis dakwah, guru-guru, orangtua muslim untuk lebih berhati-hati  dan meningkatkan kewaspadaannya dengan propaganda semacam ini. Dukungan dari seluruh umat Islam untuk menyuarakan dan mengantisipasi pelegalan segala bentuk perzinaan berkedok pacaran seperti ini harus terus digiatkan.
17:19 | 0 comments | Read More

Innalillahi ... Kehamilan di Kalangan Pelajar Meningkat (Siswi SMK Melahirkan di Kebun)

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Tuesday, December 9, 2014 | 19:55

Gerbang seks Pra Nikah (Berzina) diawali oleh hubungan yang tidak pernah dicontohkan oleh Syariat Islam yaitu Pacaran. Dewasa ini dengan Pacaran, para Pelajar yang berbeda kelamin bisa ber-interaksi sedemikian dekat karena buat mereka yang seperti itu menjadi sebuah kebanggaan. Padahal mereka tidak tahu bahaya interaksi bukan mahram itu jika terus dilakukan, yaitu dengan bisikan Syaitan bisa mengakibatkan Seks Pra Nikah dan Hamil diluar Pernikahan

Minimnya pengetahuan para Pelajar tentang ilmu Agama seperti menjaga pergaulan antara laki-laki dan wanita, terutama yang sudah Akil Baligh menjadikan banyak di antara mereka yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dan tahapan yang paling pahit adalah mereka sudah menjadi seks pra nikah (Berzina) sebagai kebiasaan, padahal mereka belum menikah.

seks pra nikah bagi para pelajar diakibatkan rasa ingin tahu yang tinggi, dan dewasa sebelum usianya akibat salah pergaulan. Itulah yang dialami para remaja yang telah terjebak dalam lingkaran seks bebas.
 
Berdasarkan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah kehamilan di luar nikah yang dialami para remaja kelompok usia 15-19 tahun.



Contoh terbaru adalah ada seorang Siswi Kelas 3 SMK yang melahirkan di Kebun, berdasarkan informasi yang disajikan Situs Berita Online Siswi tersebut melahirkan anak laki-laki tanpa persiapan persalinan. Pihak Sekolah pun memberikan ultimatum Jika ada Siswa dan Siswi-nya yang ketahuan hamil atau menikah maka otomatis dikeluarkan.

Jadi buat Para Pelajar ... jangan jadikan Pacaran sebagai sebuah kebanggaan. Karena dengan Pacaran setiap waktu yang terjadi adalah bermaksiat kepada Allah SWT. dan hal yang terburuk dari Pacaran adalah Kehamilan yang diakibatkan hubungan Pra Nikah, dan bagi si Perempuan yang tidak siap menerima kehadiran anak banyak di antara mereka membuang bayinya. Naudzubillah ... semoga Para Pelajar yang tergabung di Mentari Cianjur senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dari perbuatan Maksiat. Aaamin Ya Rabbal 'Alamiin. (Admin/Sindonews)
19:55 | 0 comments | Read More