PENGANTAR
Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah
khusuf (الخسوف) dan juga
kusuf
(الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya
makna yang sama. Shalat gerhana matahari dan gerhana bulan sama-sama
disebut dengan
kusuf dan juga
khusuf sekaligus.
Namun masyhur juga di kalangan ulama penggunaan istilah khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari.
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at dan ini berdasarkan
kesepakatan para ulama. Namun, para ulama berselisih mengenai tata
caranya.
Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan sebagaimana shalat
sunnah biasa, dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada sekali ruku’,
dua kali sujud. Ada juga yang berpendapat bahwa shalat gerhana dilakukan
dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada dua kali ruku’, dua kali
sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang
dipilih oleh mayoritas ulama. (Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1: 435-437)
Hal ini berdasarkan hadits-hadits tegas yang telah kami sebutkan:
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau
lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita
lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju
dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud
dalam dua raka’at. (HR. Muslim no. 901)
“Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan
berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian
beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih
singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan
memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang
sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada
raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama.
Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan
matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044)
WAKTU SHALAT GERHANA
Shalat dimulai dari awal gerhana matahari atau bulan sampai gerhana tersebut berakhir. Berdasarkan sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,
“Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah dan shalatlah sampai kembali terang.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Ringkasnya, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama-, urutannya sebagai berikut.
[1] Berniat di dalam hati
[2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
[3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al
Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil
dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat
dalam hadits Aisyah:
جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
[4] Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
[5] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
[6] Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan
dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang
kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
[7] Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
[8] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua
sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya
lebih singkat dari sebelumnya.
[11] Tasyahud.
[12] Salam.
[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang
berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan
membebaskan budak. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul
Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1: 438)
Referensi
- Rumaysho.com