Powered by Blogger.

Biografi 4 Imam Madzhab Ahlus Sunnah Waljamaah (Sunni) : Imam Syafi'i (1)

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Tuesday, June 26, 2012 | 10:12


Gambar : Google

Kebanyakan ahli sejarah berpendapat bahwa Imam Syafi'i lahir di Gaza, Palestina, namun di antara pendapat ini terdapat pula yang menyatakan bahwa dia lahir di Asqalan; sebuah kota yang berjarak sekitar tiga farsakh dari Gaza. Menurut para ahli sejarah pula, Imam Syafi'i lahir pada tahun 150 H, yang mana pada tahun ini wafat pula seorang ulama besar Sunni yang bernama Imam Abu Hanifah.

Nasab
Imam Syafi'i merupakan keturunan dari al-Muththalib, jadi dia termasuk ke dalam Bani Muththalib. Nasab Beliau adalah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Sa’ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Mutthalib bin Abdulmanaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah di Abdul-Manaf.

Dari nasab tersebut, Al-Mutthalib bin Abdi Manaf, kakek Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie, adalah saudara kandung Hasyim bin Abdi Manaf kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam .

Kemudian juga saudara kandung Abdul Mutthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam , bernama Syifa’, dinikahi oleh Ubaid bin Abdi Yazid, sehingga melahirkan anak bernama As-Sa’ib, ayahnya Syafi’. Kepada Syafi’ bin As-Sa’ib radliyallahu `anhuma inilah bayi yatim tersebut dinisbahkan nasabnya sehingga terkenal dengan nama Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie Al-Mutthalibi. Dengan demikian nasab yatim ini sangat dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam .

Bahkan karena Hasyim bin Abdi Manaf, yang kemudian melahirkan Bani Hasyim, adalah saudara kandung dengan Mutthalib bin Abdi manaf, yang melahirkan Bani Mutthalib, maka Rasulullah bersabda:
“ Hanyalah kami (yakni Bani Hasyim) dengan mereka (yakni Bani Mutthalib) berasal dari satu nasab. Sambil beliau menyilang-nyilangkan jari jemari kedua tangan beliau. ”
—HR. Abu Nu’aim Al-Asfahani dalam Hilyah nya juz 9 hal. 65 - 66

Masa belajar
Setelah ayah Imam Syafi’i meninggal dan dua tahun kelahirannya, sang ibu membawanya ke Mekah, tanah air nenek moyang. Ia tumbuh besar di sana dalam keadaan yatim. Sejak kecil Syafi’i cepat menghafal syair, pandai bahasa Arab dan sastra sampai-sampai Al Ashma’i berkata,”Saya mentashih syair-syair bani Hudzail dari seorang pemuda dari Quraisy yang disebut Muhammad bin Idris,” Imam Syafi’i adalah imam bahasa Arab.

Belajar di Makkah
Di Makkah, Imam Syafi’i berguru fiqh kepada mufti di sana, Muslim bin Khalid Az Zanji sehingga ia mengizinkannya memberi fatwah ketika masih berusia 15 tahun. Demi ia merasakan manisnya ilmu, maka dengan taufiq Allah dan hidayah-Nya, dia mulai senang mempelajari fiqih setelah menjadi tokoh dalam bahasa Arab dan sya’irnya. Remaja yatim ini belajar fiqih dari para Ulama’ fiqih yang ada di Makkah, seperti Muslim bin khalid Az-Zanji yang waktu itu berkedudukan sebagai mufti Makkah.

Kemudian beliau juga belajar dari Dawud bin Abdurrahman Al-Atthar, juga belajar dari pamannya yang bernama Muhammad bin Ali bin Syafi’, dan juga menimba ilmu dari Sufyan bin Uyainah.

Guru yang lainnya dalam fiqih ialah Abdurrahman bin Abi Bakr Al-Mulaiki, Sa’id bin Salim, Fudhail bin Al-Ayyadl dan masih banyak lagi yang lainnya. Dia pun semakin menonjol dalam bidang fiqih hanya dalam beberapa tahun saja duduk di berbagai halaqah ilmu para Ulama’ fiqih sebagaimana tersebut di atas.

Belajar di Madinah
Kemudian beliau pergi ke Madinah dan berguru fiqh kepada Imam Malik bin Anas. Ia mengaji kitab Muwattha’ kepada Imam Malik dan menghafalnya dalam 9 malam. Imam Syafi’i meriwayatkan hadis dari Sufyan bin Uyainah, Fudlail bin Iyadl dan pamannya, Muhamad bin Syafi’ dan lain-lain.

Di majelis beliau ini, si anak yatim tersebut menghapal dan memahami dengan cemerlang kitab karya Imam Malik, yaitu Al-Muwattha’. Kecerdasannya membuat Imam Malik amat mengaguminya. Sementara itu As-Syafi`ie sendiri sangat terkesan dan sangat mengagumi Imam Malik di Al-Madinah dan Imam Sufyan bin Uyainah di Makkah.

Beliau menyatakan kekagumannya setelah menjadi Imam dengan pernyataannya yang terkenal berbunyi: “Seandainya tidak ada Malik bin Anas dan Sufyan bin Uyainah, niscaya akan hilanglah ilmu dari Hijaz.” Juga beliau menyatakan lebih lanjut kekagumannya kepada Imam Malik: “Bila datang Imam Malik di suatu majelis, maka Malik menjadi bintang di majelis itu.” Beliau juga sangat terkesan dengan kitab Al-Muwattha’ Imam Malik sehingga beliau menyatakan: “Tidak ada kitab yang lebih bermanfaat setelah Al-Qur’an, lebih dari kitab Al-Muwattha’ .” Beliau juga menyatakan: “Aku tidak membaca Al-Muwattha’ Malik, kecuali mesti bertambah pemahamanku.”

Dari berbagai pernyataan beliau di atas dapatlah diketahui bahwa guru yang paling beliau kagumi adalah Imam Malik bin Anas, kemudian Imam Sufyan bin Uyainah. Di samping itu, pemuda ini juga duduk menghafal dan memahami ilmu dari para Ulama’ yang ada di Al-Madinah, seperti Ibrahim bin Sa’ad, Isma’il bin Ja’far, Atthaf bin Khalid, Abdul Aziz Ad-Darawardi. Ia banyak pula menghafal ilmu di majelisnya Ibrahim bin Abi Yahya. Tetapi sayang, guru beliau yang disebutkan terakhir ini adalah pendusta dalam meriwayatkan hadits, memiliki pandangan yang sama dengan madzhab Qadariyah yang menolak untuk beriman kepada taqdir dan berbagai kelemahan fatal lainnya. Sehingga ketika pemuda Quraisy ini telah terkenal dengan gelar sebagai Imam Syafi`ie, khususnya di akhir hayat beliau, beliau tidak mau lagi menyebut nama Ibrahim bin Abi Yahya ini dalam berbagai periwayatan ilmu.

Di Yaman
Imam Syafi’i kemudian pergi ke Yaman dan bekerja sebentar di sana. Disebutkanlah sederet Ulama’ Yaman yang didatangi oleh beliau ini seperti: Mutharrif bin Mazin, Hisyam bin Yusuf Al-Qadli dan banyak lagi yang lainnya. Dari Yaman, beliau melanjutkan tour ilmiahnya ke kota Baghdad di Iraq dan di kota ini beliau banyak mengambil ilmu dari Muhammad bin Al-Hasan, seorang ahli fiqih di negeri Iraq. Juga beliau mengambil ilmu dari Isma’il bin Ulaiyyah dan Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Di Baghdad, Irak
Kemudian pergi ke Baghdad (183 dan tahun 195), di sana ia menimba ilmu dari Muhammad bin Hasan. Ia memiliki tukar pikiran yang menjadikan Khalifah Ar Rasyid.

Di Mesir
Imam Syafi’i bertemu dengan Ahmad bin Hanbal di Mekah tahun 187 H dan di Baghdad tahun 195 H. Dari Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Syafi’i menimba ilmu fiqhnya, ushul madzhabnya, penjelasan nasikh dan mansukhnya. Di Baghdad, Imam Syafi’i menulis madzhab lamanya (madzhab qodim). Kemudian beliu pindah ke Mesir tahun 200 H dan menuliskan madzhab baru (madzhab jadid). Di sana beliau wafat sebagai syuhadaul ilm di akhir bulan Rajab 204 H.

Karya tulis

Ar-Risalah

Salah satu karangannya adalah “Ar risalah” buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab “Al Umm” yang berisi madzhab fiqhnya yang baru. Imam Syafi’i adalah seorang mujtahid mutlak, imam fiqh, hadis, dan ushul. Ia mampu memadukan fiqh ahli Irak dan fiqh ahli Hijaz. Imam Ahmad berkata tentang Imam Syafi’i,”Beliau adalah orang yang paling faqih dalam Al Quran dan As Sunnah,” “Tidak seorang pun yang pernah memegang pena dan tinta (ilmu) melainkan Allah memberinya di ‘leher’ Syafi’i,”. Thasy Kubri mengatakan di Miftahus sa’adah,”Ulama ahli fiqh, ushul, hadits, bahasa, nahwu, dan disiplin ilmu lainnya sepakat bahwa Syafi’i memiliki sifat amanah (dipercaya), ‘adaalah (kredibilitas agama dan moral), zuhud, wara’, takwa, dermawan, tingkah lakunya yang baik, derajatnya yang tinggi. Orang yang banyak menyebutkan perjalanan hidupnya saja masih kurang lengkap,”

Mazhab Syafi'i
Dasar madzhabnya: Al Quran, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas. Beliau juga tidak mengambil Istihsan (menganggap baik suatu masalah) sebagai dasar madzhabnya, menolak maslahah mursalah, perbuatan penduduk Madinah. Imam Syafi’i mengatakan,”Barangsiapa yang melakukan istihsan maka ia telah menciptakan syariat,”. Penduduk Baghdad mengatakan,”Imam Syafi’i adalah nashirussunnah (pembela sunnah),”

Al-Hujjah
Kitab “Al Hujjah” yang merupakan madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur, Za’farani, Al Karabisyi dari Imam Syafi’i.

Al-Umm
Sementara kitab “Al Umm” sebagai madzhab yang baru Imam Syafi’i diriwayatkan oleh pengikutnya di Mesir; Al Muzani, Al Buwaithi, Ar Rabi’ Jizii bin Sulaiman. Imam Syafi’i mengatakan tentang madzhabnya,”Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku, maka ia (hadis) adalah madzhabku, dan buanglah perkataanku di belakang tembok,”

Sumber : id.wikipedia.org

Selanjutnya : Biografi 4 Imam Madzhab Ahlus Sunnah Waljamaah (Sunni) : Imam Hanafi / Abu Hanifah (2)
10:12 | 0 comments | Read More

Masih Banggakah Kita Bersyariah?



Sayyidina Umar bin Khattab radiyallhu ‘anhudalam suatu riwayat pernah mengatakan bahwa “seorang mukmin ialah dia yang senang dengan kebaikannya (ibadah) dan gelisah dengan keburukannya (dosa)”

Definisi yang singkat namun mempunyai arti yang sangat dalam dan sangat luas. Seperti menyindir, walau ini dikatakan jauh sebelum ratusan tahun lalu tapi sepertinya cocok untuk kaum muslim zaman sekarang ini. Bagaimana tidak? Kata-kata Amirul-mukminin itu benar-benar kata yang pas untuk menyentil realita gaya hidup muslim zaman sekarang yang sudah jauh di luar batas-batas norma syariah.

Di zaman yang serba mudah ini, tentu membuat orang semakin gampang untuk melakukan apa saja. Dengan kemajuan media, semua bisa tercapai dengan sangat mudah dan dengan waktu yang secepat mungkin. Lihat bagaimana mudahnya, hanya dengan sekali klik saja kita sudah bisa menyebarkan informasi ke seluruh belahan dunia manapun.

Lalu apa kaitannya dengan definisi muslim yang dijelaskan oleh sayyidina Umar RA?
Ya. Lihat bagaimana sebagian muslim menggunakan segala kemudahan ini? Facebook dan twitter misalnya. 2 media sosial yang paling digandrungi anak muda ini berhasil membuat ‘aib menjadi santapan publik. Banyak dari para pemuda muslim yang justru malah ‘doyan’ mengumbar ‘aib dirinya bahkan keluarganya. Dan anehnya ia senang dengan itu semua. Bukankah mengumbar ‘aib suatu keburukan?

2 media yang seharusnya bisa menjadi jembatan menggapai pahala dengan saling bersilaturahim dan saling mengingatkan, tapi hanya digunakan untuk hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat dan cenderung kepada suatu kemungkaran.

Bangga mempublikasi photo-photo mereka, yang perempuan mengumbar auratnya, dan kaum laki dengan bangga mengupload photo atau videonya yang sedang bergumul dengan kemaksiatan. Dan mereka bangga dan senang dengan itu semua, aneh bukan?!

Sebaliknya mereka malah malu jika harus menuliskan sebuah ayat atau hadits atau nasihat ulama di dinding-dinding mereka, padahal itu suatu kebaikan dan tentu berpahala. Tetapi mereka lebih senang kalau dinding mereka berisi dengan kata-kata galau keluhan, dan sebagainya. Atau dengan kata-kata seorang yang mereka sebut dengan ilmuwan dan intelek walaupun kata-kata itu menyalahi syariah.

Kenapa harus malu dan harus takut mengisi dinding dengan nasihat ukhuwah yang agamis. Bukankah itu sebaik-baik perkataan? Yaitu perkataan yang mengajak kepada ALLAH. Sebagaimana telah dijelaskan dalam ayat 33 surat Fushilat.

Itu yang di dunia maya, di dunia nyata tidak jauh berbeda. Kebanyakan dari kita lebih suka dengan mereka yang “bad boy”, atau seorang yang breaking rule, bahkan rule agama. Sudah tidak peduli lagi mana halal dan mana haram, malah menganggapnya bak pahlawan yang dinanti-nanti, memujanya setinggi langit. Tapi dengan para asatidz kampung yang dengan gigih menyuburkan syariah dan menanam serta menyirami ajaran agama di daerah malah tidak dilirik. Dan bahkan dicurigai sebagai orang radikal. Masya Allah.

Dalam hal pemikiran, Banyak (sedikit Insya Allah) pemuda muslim yang mengatakan dirinya intelek dan berpendidikan justru lebih senang dengan pemikiran-pemikiran liberal bebas padahal jauh keluar dari norma agama. Dan sebaliknya, mengatakan kepada yang manut dan straight dalam syariah dengan sebutan kaku atau bahkan judul tidak asik. Apakah mereka telah menganggap bahwa syariah Islam tidak sempurna sehingga harus melakukan pembaharuan-pembaharuan yang justru menjerumuskan kesesatan?
Poligami mereka caci maki tapi perzinahan malah mereka legalkan. Membaca koran menjadi kewajiban, tapi Qur’an ditinggalkan. Lantunan musik pengumbar syahwat mereka dengarkan, lantunan ayat suci mereka abaikan. Liberalis mereka sukai, para asatidz mereka curigai. Bahasa Inggris mereka dambakan, bahasa Arab katanya kampungan. Ilmu dunia diminati, tapi ilmu agama alergi. Bahkan ketika ada ceramah agama pun tutup telinga.

Begitukah seorang muslim?
Antipati pada hal agama dan lebih senang kepada hal-hal di luar agama adalah indikasi bahwa iman yang belum sempurna dan butuh dicharge kembali. Dalam hadits Nabi SAW menjelaskan bahwa Iman itu mempunyai cabang yang jumlahnya antara 73-79 cabang. Yang paling rendah ialah menghilangkan duri dari jalan dan malu itu salah satu cabang iman.

Dalam kitabnya Al-futuhat Al-Madaniyah, Imam Nawawi Banten menjelaskan hadits tersebut bahwa jika salah satu cabang Iman itu tidak ada dalam diri seorang muslim maka tidak sempurnalah Imannya. Dan jika ada, maka bertambah Imannya. Dan dari salah satu cabang Iman itu ialah “Al-Mubahaah Fil-Umur Al-Diniyah” yaitu “Bangga dengan Perkara-perkara Agama”. Dan ini yang menjadi masalah bagi kaum Muslim belakangan ini. Sudah tidak adanya kebanggaan dalam beragama.

Dulu, perempuan dewasa malu kalau keluar rumah tanpa memakai jilbab. Tapi zaman sekarang justru malu kalau keluar rumah berjilbab. Dulu, para lelaki dewasa malu kalau sudah dengar azan, tapi masih nongkrong di jalanan. Lah zaman sekarang justru jalanan itu ramai sekali jadi tempat tongkrongan ketika azan berkumandang. Hilang sudah kebanggaan. Na’udzu Billah…

Kalau sudah tidak ada lagi kebanggaan, muslim Indonesia akan semakin menjadi seperti “ayam mati di lumbung padi”. Ini kan mengherankan ayam yang sumber utama makanannya itu gabah tapi malah justru mati di kubangan gabah itu sendiri. Muslim yang dengan sedemikian indahnya ajaran Islam itu sendiri, tapi malah antipati dan ‘ogah’ dengan syariah padahal justru dengan tegaknya syariat itu sendiri di situlah adanya kebangkitan dan kejayaan.

Dengan ini, mari kita kembali banggakan agama kita dengan terus menguatkan tekad untuk taat menjalankan syariat agama yang mulia ini. Sudah tidak ada keraguan lagi bahwa kejayaan akan tercapai jika syariat ini ditegakkan. (dakwatuna)

Wallahu A’lam.
09:51 | 0 comments | Read More

[Video Nasyid] Maher Zain - Number One For Me



I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I'm here for you

For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it's time for you to rise
For all the things you sacrificed

Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you
Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I'm all grown up now
I'ts a brand new day
I'd like to put a smile on your face everyday

Mom I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face everyday

You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
Oh oh
number one for me

Now I finally understand
That famous line
About the day I'd face in time
Coz now I have a child of mine

Even though I was so bad
I've learnt so much from you
Now I'm trying to do it too
Love my kids the way you do

Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you
Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I'm all grown up now
I'ts a brand new day
I'd like to put a smile on your face everyday

Mom I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face everyday

You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
Oh oh
number one for me

There is no one in this world
That can take your place
Oooh I'm sorry for ever taken you for granted

I will use every chance I get
To make you smile
Whenever I'm around you

Now I will to try to love you
Like you love me
Only God knows how much you mean to me

Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you
Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I'm all grown up now
I'ts a brand new day
I'd like to put a smile on your face everyday

Mom I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face everyday

The number one for me
The number one for me
The number one for me
Oh oh
number one for me
09:19 | 0 comments | Read More

[Video Nasyid] Nazrey Johani (Eks Raihan) - Muslimah



Oh muslimah
Allah cinta kepadamu
Rasulullah kasih kepadamu

Oh muslimah
Berbahagialah kau telah dilahirkannya dengan mulia

Subhanallah
Tuhan telah berkati wanita yang cukup ilmu
Rendah hati

Oh muslimah
busanamu menutup rapi
auratmu kau lindungi dengan indahnya

Oh muslimah
kau rajin memuji
Islam kau jadikan ikutan sejati

Oh muslimah
memandangmu menyejuk hati
menundukkan nafsu hati yang goyah
Keayuan wanita solehah indah peribadi
Tulus hatinya

Oh muslimah
Kecantikan yang sebenar
Pada tutur kata penuh berhikmah

Mempertahan kehormatan dirimu
dengan pakaian mentaati Allah

Oh muslimah
Kau masuk ke syurga
Solat lima waktu dan berpuasa
Menundukkan pandangan matamu
Mentaati suami yang tercinta

Oh muslimah
Kau rajin mengaji
Islam kau jadikan
Ikutan sejati
08:57 | 0 comments | Read More

Menghubungkan 2 Laptop Secara Langsung dengan Windows 7 Lewat Wireless (AdHoc)

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Tuesday, June 19, 2012 | 10:55

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ... To The Point aja ... Kalau misalkan di rumah ada Laptop 2 trus pengen disambungkan tanpa kabel dan tanpa tambahan perangkat apapun, Insya Allah bisa. Cuman untuk Tutorial ini baru bisa diuji coba di Sistem Operasi Windows 7 saja, Mungkin kalau ada kesempatan akan diuji coba di Sistem Operasi lain (apa itu Sistem Operasi? google saja yaks :D )

Hal Pertama yang harus dilakukan di Tiap Laptop adalah :

1. Masuk Ke Menu Control Panel (Klik Bendera Windows di Pojok Bawah) Kemudian Pilih Menu Network and Sharing Center :


2. Di Menu Network and Sharing Center pilih Set Up A Connection or Network :

3. Setelah itu pilih menu Set Up Wireless ad hoc (computer-to-computer) network :


4. Nanti akan muncul : Set Up A Wireless ad hoc network

5. Kemudian Berikan Nama Jaringan (Network Name), disini Admin kasih nama : Test AdHoc. Trus untuk Jenis Keamanan (type Securiy) gak usah dikasih Password aja dengan memilih authentication (Open) trus centang Save This Network


6. Kalau gak ada masalah dalam settingan maka akan muncul The Test AdHoc network is ready to use dan klik Close :


7. Setelah itu Kita coba koneksikan Laptop Kita dan Laptop satunya lagi dengan Jaringan Wireless yang telah kita buat (The Test AdHoc akan muncul) :


8. Setelah itu kita Menentukan Internet Protocal (IP) Address sebagai Pengenal Alamat Laptop kita di Jaringan agar dikenal (Seperti Manusia perku kartu identitas diri untuk dikenal orang lain). Kita pergi ke Menu : Control Panel - Network & Internet - Network Connections, Cari Wireless Connection trus Klik Kanan dan pilih Properties :



9. Di Menu Wireless Network Connection Properties, kita pilih : Internet Protocol Version 4 (TCP/IP) dan pilih Properties :


10. Lalu kemudian kita isi Internet Protocol (IP) Address : 192.168.1.100 dengan Subnet Mask : 255.255.255.0 sebagai Alamat pengenal Laptop kita dengan Latop yang satunya lagi. Sedangkan untuk Laptop yang lain kita isi dengan IP Address : 192.168.1.101 dan Subnet Mask : 255.255.255.0 (Net Mask Harus sama sedangkan IP Address harus beda tapi harus satu kelas). Untuk Masalah IP Address ini bisa kita cari referensinya di Google.


11. Untuk mengecek apakah kita sudah terhubung dengan Laptop yang satunya lagi secara benar atau tidak, kita harus test koneksi. Salah satunya dengan melakukan Ping ke IP Address Laptop lainnya (kalo bingung dengan fungsi Ping bisa cari di google). Caranya masuk ke Menu Search truk Ketik cmd kemudian Enter (cmd = Command Prompt) :


12. di Command Prompt kita ping ke IP Address : 192.168.1.101, jika muncul reply from dan bukan request time out atau destination host unreachable maka berarti settingan kita sudah benar (taraaa ... selamat yaks :D ) :


13. Jadi jika kita sudah bisa test ping ke IP Address 192.168.1.101 maka komputer kita sudah terhubung. Nah agar kita bisa Sharing Folder atau File, sebagai contoh kita mau sharing sebuah folder maka kita klik kanan Folder Tersebut trus Pilih Shared With The Specified People. Kemudian Pilih : Everyone



14. Sedangkan Untuk Fungsi lain bisa kita manfaatkan semisal untuk Remote Dekstop dan lain-lain.
10:55 | 0 comments | Read More

Jumlah Orang Gila Meningkat, Warga Cipanas Resah

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Monday, June 18, 2012 | 18:48


Penertiban orang gila menjadi agenda kecamatan Cipanas (Google)

Masyarakat yang tinggal di wilayah Cipanas, Cianjur, Jabar, diresahkan dengan maraknya orang gila di kawasan itu. Mereka meminta pihak Kecamatan Cipanas diminta segera melakukan razia terhadap orang gila yang jumlahnya tampak terus bertambah.

Sekretaris Kecamatan Cipanas, Ahmad Riyadi, hari ini, mengatakan, pihaknya telah mengagendakan penertiban orang gila itu, namun hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan kapan orang tidak waras itu akan ditertibkan.

"Kami belum bisa memastikan kapan razia tersebut akan dilakukan, karena kami masih banyak kegiatan yang lain," katanya.

Sedangkan semakin maraknya orang gila di wilayah Cipanas, diakui masyarakat cukup meresahkan karena keberadaan mereka selain merusak pemandangan karena tanpa busana, orang gila itu, membuat warga merasa takut karena sering menganggu.

"Bukan masalah memberi makanannya, orang gila itu, datang ke toko atau warung ketika pembeli tengah ramai. Sehingga pembeli mengurungkan niat untuk berbelanja karena jijik dan takut," ungkap Anto (35) pedagang di Jalan Raya Cipanas.

Dia mengaku, orang gila itu, hampir setiap hari mendatangi warungnya, meskipun telah diberikan makan dan minum serta rokok, namun mereka tidak pernah mau pergi dari warungnya.

Harapan masyarakat, dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera melakukan razia terhadap orang gila yang jumlahnya terus bertambah di wilayah tersebut. Pasalnya keberadaan orang gila itu, cukup meresahakan dan membuat para pedagang merasa merugi.

"Selain merusak pemandangan, keberadaan orang gila itu, tidak bagus untuk kesehatan lingkungan, terutama kawasan Cipanas yang merupakan kawasan wisata. Harapan kami mereka segera dirazia dan dimasukan ke dalam panti atau rumah akit jiwa," ucap Ujang (29) warga Cipanas lainnya. (Berita Satu)
18:48 | 0 comments | Read More

Mengenal Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Sunni)



PENJELASAN mengenai konsep Ahlus Sunnah wal Jama’ah kepada umat menjadi penting, sebab ini dilakukan demi merajut ukhuwah kelompok Ahlus Sunnah (Sunni), memantapkan dan meluruskan pemahaman, memadamkan fitnah, serta membentengi diri dari akidah di luar Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Sebenarnya konsep Ahlus Sunnah wal Jama’ah ini telah mapan di kalangan ulama dahulu – yang semestinya saat ini tidak memerlukan perdebatan panjang mengenai siapa yang disebut kelompok Ahlus Sunnah wal Jama’ah itu. Hanya saja umat Islam perlu memahami kembali akidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dalam konteks sekarang ini – dengan tujuan untuk lebih memantapkan pemahaman kita terhadap akidah, pemikiran dan tantangannya. Hal ini penting, sebab bisa terjadi seseorang mengaku Sunni, tetapi di luar pengetahuannya ia sebenarnya bukan pengikut Sunni sejati.

Identitas sebagai kelompok Sunni terkadang diperebutkan, terkadang pula disempitkan konsepnya. Identitas ini diperebutkan, sebab kelompok ini yang disebut para ulama dahulu sebagai kelompok yang setia memegang ajaran Islam. Karena pandangan yang terlalu riqid dan sentimen kepada kelompok lain, sehingga konsep Ahlus Sunnah kadang dipersempit untuk ‘jama’ah’-nya sendiri.

Dalam hadis tersebut dikatakan bahwa, golongan yang selamat (al-firqah al-najiyah) adalah golongan yang disebut oleh Nabi Muhammad dengan sebutan al-jama’ah. Dalam riset para para mutakallimun (teolog Islam) terdahulu menyimpulkan bahwa kelompok al-jama’ah ini lah yang disebut Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Ciri, ideologi, dan ajaran-ajarannya sangat tepat disematkan kepada kelompok Aswaja ini, dari pada kelompok-kelompok (firqah) lainnya.

Perbedaan di antara kaum muslimin itu sesuatu yang wajar, akan tetapi penyimpangan akidah itu yang tidak boleh dibiarkan. Sebab, semua ulama Ahlus Sunnah sepakat dalam perkara-perkara ushul (dasar), tapi berbeda dalam furu’ (cabang). Mereka diperboleh berbeda dalam urusan fiqhiyyah tapi tidak bisa didiamkan jika berdebat dalam urusan ‘aqa’idiyyah (Mafhum Ahlus Sunnah, hal. 25). Oleh sebab itu, seorang Sunni tidak membesar-besarkan urusan furu’iyyah.

Membesar-besarkan persoalan yang tidak prinsipil – agar umat Islam terpecah-pecah – adalah salah satu agenda orientalis. Sebagaimana diakui sendiri oleh tokohnya Montgomery Watt (Jurnal Islamia hal. 14 no 3 Desember:2005) Jika umat Islam berselisih, akan mudah untuk ditaklukkan oleh Orientalis.

Berkenaan dengan klaim Ahlus Sunnah, kita harus mengkoreksi diri secara jujur dan ilmiah (merujuk pada ulama'-ulama' mujtahid yang diakui dan disepakati oleh ijma'). Apakah termasuk Ahlus Sunnah wal Jamaah atau bukan, apakah telah menjadi seorang Sunni yang baik atau fasiq.

Secara sederhana, parameter ke-Ahlus Sunnah wal Jamaah-an seseorang dapat dilihat dari komitmennya pada Al-Qur’an, Hadis, Ijma’ dan Qiyas. Keistiqamahan mengikuti parameter ini diwujudkan dengan menganut kepada salah satu Imam madzhab empat – Imam Maliki, Hambali, Syafii dan Hanafi. Di luar itu, bukan termasuk pengikut Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Oleh karenanya patutlah kita memegang erat-erat akidah ini, lebih-lebih saat ini yang semakin banyak muncul aliran-aliran sempalan.

Sebagaimana yang telah disabdakan Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه Ùˆ سلم), bahwa umat Islam kelak akan terpecah menjadi 73 golongan, kaum Yahudi terpecah menjadi 71 golongan dan Nasrani terpecah belah menjadi 72 golongan. Di antara 73 golongan tersebut hanya satu yang selamat yaitu golongan al-jamaah (HR. Turmudzi, abu Dawud, dan Ahmad). Hadis ini selain shahih juga mutawatir. Syaikh Abdul Qahir al-Baghdadi menyebut bahwa hadis iftiraq ini diriwayatkan oleh banyak perawi, seperti Anas bin Malik, Abu Huroiroh, Abu Darda’, Jabir, Abu Said al-Khudri, Ubay bin Ka’ab, Abdullah bin Umar bin Ash dan para Khulafa al-Rasyidun juga meriwayatkan hadis ini.

Golongan al-Jama’ah inilah yang saat ini disebut Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Dalam riwayat lain Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه Ùˆ سلم) menyatakan bahwa golongan yang selamat al-Firqah al-Najiyah adalah mereka yang mengikuti Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه Ùˆ سلم) dan para sahabatnya. Kemudian Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه Ùˆ سلم) memberi petunjuk bahwa golongan yang selamat ini adalah golongan yang terbanyak (al-Sawad al-‘Adzam). Dan hingga sekarang Ahlus Sunnah Wal Jamaah menjadi golongan terbanyak. Jumlah pengikut Sunni mendominasi semua negara-negara muslim di dunia – terkecuali Iran dan Iraq yang mayoritas penduduknya penganut Syiah.

Dalam suatu riwayat Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه Ùˆ سلم) menyebut akan datang golongan dari umatnya yang perbuatannya sangat bertentangan dengan ajarannya. Syeikh Abdul Qahir Al-Baghdadi dalam Al-Farqu Bayna al-Firaq mengidentifikasi, bahwa umumnya golongan sesat di luar Alus Sunnah Wal Jama'ah selalu mencaci sahabat. Misalnya, Qadariyah mencerca sahabat Ibnu Mas’ud dan mencaci fatwa Umar, Ali dan Usman – disebabkan fatwa-fatwa dan hadis yang diriwayatkannya bertentangan degan akidah Qadariyah terutama dalam masalah takdir.

Golongan Khawarij mengkafirkan Ali, kedua putranya (Hasan dan Husein), Ibnu Abbas, Abu Ayyub al-Ansari, Usman, ‘Aisyah, Talhah dan Zubeir. Bahkan Syi’ah mengkafirkan hampir semua sahabat kecuali Ali, Hasan, Husein, Salman al-Farisi, Migdad, dan Abu Dzar al-Ghifari. Sementara firqah lainnya seperti Jahmiyah, Najjariyah dan Bakariyah juga menentang pendapat beberapa sahabat.

Hal ini berbeda dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Para Ulama’nya sepakat bahwa semua sahabat adalah adil. Mereka selalu mengikuti jalan Rasulullah. Dalam suatu hadist disebutkan salah satu ciri golongan yang selamat adalah konsisten mengikuti ajaran Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه Ùˆ سلم) dan sahabatnya.

Al firqah al-najiyah

Di antara ciri-ciri yang lain al-firqah al-najiyah yang disebut al-Baghdadi di antaranya adalah:

1. Mengakui dan mengimani sepenuhnya bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya.

2. Mengakui dan mengimani bahwa nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) sebagai Nabi-Nya.

3. Mengakui dan mengimani bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah SWT dan bukan makhluk seperti anggapan muktazilah, orientalis dan Islam Liberal.

4. Mengakui dan mengimani bahwa Al-Qur'an yang benar adalah Mushaf Utsmaniy, yaitu Al-Qur'an yang ada di tangan umat Islam ini, bukan Al-Qur'an Fathimah sebagaimana diyakini Syi'ah dan bukan pula Tadzkirah (Al-Qur'an yang diyakini agama Ahmadiyah.

5. Tidak menambah, mengurangi, merobah atau memalsukan Al-Qur'an atau membuat Al-Qur'an Sendiri.

6. Menerima dan mengakui serta menjadikan hadis Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم), sebagai landasan hukum yang ke-dua setelah Al-Qur'an dan tidak pula mengingkari.

7. Mengimani dan mempercayai bahwa Rukun Islam yang benar ada lima dan menolak segala bentuk Rukun Islam buatan manusia.

8. Mengimani dan meyakini bahwa Rukun Iman yang benar ada enam dan menolak segala bentuk Rukun Iman palsu.

9. Mengimani dan meyakini bahwa ibadah Haji umat Islam adalah di Baitullah (Ka'bah) Makkah al-Mukarramah. Dan menolak segala anggapan yang mengatakan bahwa tempat Ibadah Haji selain di Makkah adalah di Qum (Teheran Iran) di Lahore (India) dan tempat-tempat lainnya.

10. Mengimani dan meyakini bahwa Allah SWT mempunyai nama-nama dan sifat-sifat yang patut bagi kebesaran-Nya, dan menolak segala anggapan yang mengatakan bahwa Allah SWT tidak mempunyai sifat dan nama-nama. Dan bahkan ada di antara mereka yang mengharamkan membaca sifat-sifat Allah SWT.

11. Mengimani dan meyakini bahwa nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) adalah nabi terakhir penutup para nabi dan rasul dan menolak semua nabi-nabi palsu.

12. Mencintai dan menghormati keluarga Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) (Ahlul Bait) secara wajar dan proposional.

13. Mencintai dan menghormati sahabat Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) termasuk kepada Khalifah yang emat secara wajar, tidak berlebihan dan tidak membenci salah satu di antara mereka dan mengkultuskan yang lainnya.

14. Mengimani dan mempercayai bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم), Isra' dan Mi'raj dengan jasad dan ruh.

15. Mengimani dan meyakini adanya siksa dan nikmat kubur.

16. Mengimani dan meyakini adanya hari kebangkitan.

17. Mengimani dan meyakini adanya Shirat (sebuah jembatan atau titian yang melintang di atas neraka Jahannam). Dan menolak segala anggapan kaum orientalis, skularis, Islam Liberal – yang mengatakan bahwa Shirat itu tidak ada.

18. Mengimani dan meyakini adanya Mizan (Timbangan amal manusia di akhirat kelak).

19. Mengimani dan meyakini ada dan telah adanya surga dan neraka, serta menolak anggapan muktazilah yang mengatakan bahwa surga dan neraka tidak ada dan tidak akan pernah ada.

20. Mengimani dan meyakini bahwa Allah SWT dapat dilihat oleh penduduk surga di akhirat kelak.

21. Mengimani dan meyakini bahwa umat Islam dari umat Nabi Muhammad bila telah meninggal dunia masih mendapat manfaat dari amal perbuatannya semasa hidup dan amal orang lain yang pahalanya dihadiahkan kepadanya.

22. Tidak membuat syari'at atau ajaran agama sendiri dengan mengatasnamakan Islam, dan menjadikan pemimpin alirannya sebagai nabi atau mempunyai otoritas kenabian atau bahkan menganggapnya mempunyai otoritas ketuhanan.

Secara garis besar, kelompok Ahlus Sunnah Wal Jamaah dibagai menjadi tiga kelompok besar. Yaitu al-Atsariyyah, al-‘Asy’ariyyah dan al-Maturidiyyah. Imam al-Safarini menyatakan bahwa pemimpin kelompok Al-Atsariyyah ini adalah Imam Ahmad bin Hambal. Al-‘Asyariyah dipimpin oleh Imam Abu Hasan al-‘Asyari, dan al-Maturidiyyah imamnya adalah Abu Mansur al-Maturidi (Mafhum Ahlus Sunnah, hal. 39-40).

Sebagai al-firqah al-Najiyah, Ahlus Sunnah Wal Jamaah tidak stagnan pada konsep-konsep teologis. Tapi, Ahlus Sunnah secara dinamis berjalan sebagai ajaran murni yang berkembang sesuai tantangan dan bidang-bidang furu’iyah. Hal inilah yang menyebabkan ulama Ahlu Sunnah terbagi menjadi beberapa macam sesuai dengan bidang dan tantangan yang dihadapi.

Bidang dan tantangan ulama Ahlus Sunnah

Pertama, ulama yang menekuni bidang tauhid, nubuwah, hukum-hukum akhirat (ancaman, pahala dan siksa). Mereka juga menekuni ilmu Kalam yang murni dari kesesatan.

Kedua, para ahli fikih dan hadis, diantaranya Imam Maliki, Hambali, Syafi’i, Hanafi, Imam Auza’I dan Imam Sofyan al-Tsauri.

Ketiga, ulama yang menekuni Ilmu sadad hadis dan menimbang antara hadis shahih dan tidak shahih.

Keempat, ulama yang khusus menekuni bidang gramatika Bahasa Arab dan Sastra seperti Imam Sibawaih, Khalil bin Ahmad, Abu Umar bin al-‘Ala, Imam Fara’ dan al-Akhfash.

Kelima, ulama yang Ahli ilmu baca al-Qur’an dan tafsirnya, seperti Ibnu Katsir, Imam Qurtubi, Imam Hafs, Imam Ashim dan lain-lain.

Keenam, para ahli tasawuf dan mendalami ilmu hati dan akhlak seperti al-Ghazali, Imam Junaid, Abdul Qadir al-Jailani dan lain-lain.

Ketujuh, para ulama yang konsern terhadap jihad membela kaum muslimin.
Mereka semua adalah berakidah Ahlus Sunnah. Hanya saja, bidang kajian mereka berbeda-beda. Para ulama’ tersebut di atas berbeda dalam hal masalah furu’iyah dan semuanya mempunyai pandangan satu dalam bidang ushul (akidah) – sebab mereka beriltizam (komitmen) terhadap al-Qur’an, Hadis, Ijma dan Qiyas. Karena ini adalah prinsip yang terpelihara.

Berkenaan dengan itu, ke- Ahlus Sunnah wal Jamaah-an seseorang tidak selalu identik dengan keanggotaannya pada suatu kelompok, golongan dan organisasi tertentu. Memang banyak organisasi yang menyatakan diri sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaah. Tetapi, hal itu bukanlah berarti yang tidak masuk organisasi itu kemudian secara otomatis dan pasti diklaim sebagai bukan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Sebaliknya tidak semua yang masuk ke dalam organisasi itu, otomatis menjadi seorang Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang seratus persen baik.* (Hidayatullah.com)

oleh: Kholili Hasib

Penulis adalah peneliti Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS) Surabaya, alumnus Program Kaderisasi Ulama (PKU) ISID Gontor
11:51 | 0 comments | Read More

Euro 2012, Suriah, dan Rohingya



[Gaul Islam] Gemerlap pesta Piala Eropa 2012 menyihir banyak orang, khususnya yang senang dengan sepak bola. Saya sendiri, memang suka nonton pertandingan sepak bola di televisi, itu pun kalo waktunya agak luang. Kalo penuh padat ya, wasalam deh. Cukup nonton siaran beritanya di televisi, itu pun lagi-lagi kalo sempat dan nggak rebutan sama anak-anak saya yang lagi asik nonton film kartun kesukaannya di jam yang sama. Hehehe… gimana pun juga, setelah banyak amanah kegiatan dan tanggung jawab pekerjaan, acara nonton sepak bola di televisi udah nyaris tergerus habis waktunya dikalahkan kepentingan ril lainnya. Jujur nih, waktu masih sekolah dulu (dari SD sampe SMA), saya paling hobi nonton pertandingan sepak bola, terutama kalo ada turnamen macam Piala Dunia atau Piala Eropa. Tapi, itu dulu. Dulu sekali. Kini saya nyaris nggak bisa. Kalo pun tahu perkembangan beritanya ya melalui internet saja. Asalkan rajin berselancar dan nggak pedih mata yang udah minus dan silindris ini.

Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam, sengaja saya mengambil judul untuk buletin gaulislam edisi 243/tahun ke-5 dengan judul yang agak panjang (dan mudah-mudahan pula bisa menyentil perasaan kita semua): “Euro 2012, Suriah, dan Rohingya”. Melalui judul ini, saya mengajak kamu semua untuk merenung, termasuk buat saya pribadi. Ya, untuk bahan interospeksi diri. Utamanya berkaitan dengan kepedulian kita kepada sesama saudara muslim di tempat lain, wabil khusus di Suriah dan Rohingya. Syukur-syukur kalo sampe di belahan dunia lainnya, juga di negeri kita sendiri tentunya.

Jangan salah lho. Meski kita setiap hari makan dan minum serta buang hajat di negeri ini, tetapi nggak ada jaminan kepedulian kita juga tumbuh. Siapa tahu justru malah jauh. Ibarat teman di facebook atau twitter yang kebalik-balik kedekatannnya: yang dekat malah jadi jauh dan yang jauh malah jadi dekat. Coba aja rasakan, dengan keluarga sendiri atau teman akrab kadang malah jauh rasanya ketika bergaul di facebook atau twitter. Tetapi dengan kawan baru yang kadang kita belum pernah ketemu muka malah jadi asik dan cair serta merasa pengen dekat terus.Nah lho. Bahaya atuh kalo gitu mah.

Seputar berita dan opini

Saya merasakan dunia jurnalistik di pertengahan tahun 90-an. Saat itu saya jadi ‘WTS’ alias Wartawan Tanpa Surat kabar. Hehehe.. itu karena saya kerja di majalah, bukan di koran alias surat kabar. Apa yang didapat dari dunia jurnalistik? Ya, soal berita. Nggak jauh dari situ. Paling banter ketemu yang namanya opini. Berita dengan opini jelas berbeda. Kalo berita ya para wartawan harus menuliskan apa adanya dengan kaidah jurnalistik yang sangat dihapalnya; 5 W + 1 H (What, Where, When, Who, Why and How). Ini artinya, dengan kaidah seperti ini, wartawan dituntut untuk menghadirkan fakta apa adanya dalam berita yang dia tulis. Sesuai pengamatannya, liputannya, dan tentu saja memegang prinsip verifikasi atas kebenaran peristiwa yang dia dapat untuk diberitakan. Bagaimana dengan opini? Wah, rasanya kamu juga pinter deh: opini ya pendapat pribadi seseorang atau kelompok tentang suatu persoalan atau peristiwa dan cenderung melihat dari sudut pandang pribadinya alias nggak obyektif. Lebih subjektif deh. Maka, kalo berita dan opini bercampur dalam sebuah pemberitaan, alamat berita itu jadi nggak jelas, apakah memang faktanya demikian atau hasil opini dari penulis berita. Halah, jadi ribet kan?

Setelah lama tak terjun langsung mencari berita di lapangan, saya memang memanfaatkan waktu dengan beragam kegiatan, tapi tentu saja yang dekat dengan dunia tulis-menulis. Ya, setelah ‘pensiun’ jadi reporter dan sempat merasakan kursi pemimpin redaksi di sebuah majalah remaja, saya memilih menulis buku, mengajar teknik menulis, mengisi acara workshop (pelatihan) menulis sambil ngeblog dan juga mengelola penerbitan majalah remaja gaulislam,yang memang bukan penerbitan berita, tetapi lebih ke arah ideanews (alias media penyampaian ide—opini—tetapi berdasarkan peristiwa yang berkembang saat ini sesuai pemberitaan di berbagai media massa). Saya hanya menyaring informasi yang bertebaran sangat banyak di internet, memilih dan memilahnya, kadang harus melakukan searching berita di berbagai tempat untuk mendapatkan second opinion terhadap satu berita yang agak janggal menurut pengamatan saya. Sebab, saya ingin berusaha seobyektif mungkin dalam mencari fakta dan berbicara fakta, meski sudut pandang ya harus Islam sebagai the way of life saya ketika menilai suatu fakta yang didapat.

Bro en Sis pembaca setia gaulislam, saat ini pemberitaan tentang Euro 2012 pastinya mendominasi media massa, entah koran, majalah, tabloid, televisi, radio, maupun internet. Tidak bisa dipungkiri memang, saat ini perhelatan Piala Eropa di Polandia dan Ukraina nyaris merebut porsi pemberitaan lainnya. Padahal, dari segi kepentingan masyarakat secara umum tak begitu berdampak bagi kehidupan mereka, kecuali bagi sebagian besar penggila sepak bola tiap pagi jadi ngantuk karena begadang hampir setiap malam. Entah mereka yang sekadar hiburan atau malah menjadikannya sebagai ajang judi atau taruhan. Soal ini udah dibahas di edisi sebelumnya ya (edisi 242), silakan saja dicari di www.gaulislam.com. Biar lebih afdhol.

Pertanyaanya, mengapa pemberitaan seputar Piala Eropa 2012 begitu dahsyat? Banyak hal yang bisa dijadikan alasan, tapi intinya soal duit. Apapun alasannya, muaranya memang duit. Nggak percaya? Sebagian besar alasan udah dibahas di edisi 242, tetapi di edisi 243 ini saya tegaskan bahwa gara-gara duit, pemberitaan pun akhirnya memilih tren yang tentu saja ada kepentingan di balik itu semua.

Saya sempat berpikir bahwa sepertinya media massa tak ingin lepas memberitakan Euro 2012, meski pemberitaan internasional lainnya tak kalah menarik. Ada memang berita seputar perkembangan “bara Suriah” yang tak kunjung padam meski udah setahun lebih (mulai rusuh Maret 2011), tapi porsi berita di media massa mainstream lebih sedikit ketimbang peristiwa teranyar yang terjadi dan dijadikan headline setiap harinya. Jumlah korban simpang siur di berbagai media yang memberitakan. Tapi yang pasti jumlahnya banyak, hingga ribuan orang tewas, termasuk di dalamnya anak-anak dan wanita.

Belum surut soal Suriah (Syiria), awal Juni 2012 ini kaum muslimin di seluruh dunia (seharusnya) juga tersentak dengan berkecamuknya kisrus di Rohingya. Saya membaca berbagai fakta di media massa, termasuk dari TimeLine-nya @herrynurdi (teman saya, sesama penulis). Mas Herry Nurdi ini insya Allah mengetahui betul fakta seputar Rohingya. Saya jadi merinding baca timeline-nya seputar Rohingya yang sudah dikompilasikan via chirpstory.

Oya, satu hal yang perlu diketahui dan dicatat adalah, bahwa di Suriah dan Rohingya saat ini yang sedang bergolak adalah banyaknya korban dari saudara muslim kita. Di Suriah pemimpinnya zalim, di Rohingya (Myanmar alias Burma), tepatnya di kawasan Rakhine atau Arakan, saudara kita diserang, disiksa dan diusir oleh etnis Budha Arakan. Kalo lihat foto-fotonya yang bertebaran di internet, sedih. Ya, sedih karena saya sendiri cuma bisa berdoa demi keselamatan mereka. Rasanya pilu juga karena nggak bisa bantu lebih dari doa.

Sobat muda muslim, kalo kamu pengen tahu lebih detil, silakan deh searching di ‘syaikh’ google dengan keyword Suriah atau Rohingya. Tapi tentu kudu ati-ati karena di internet informasi salah dan benar bercampur. Secanggih-canggihnya mesin pencari macam google, tetap aja nggak bisa memilah mana info yang benar dan memilih mana info yang salah, karena yang terpenting tugas pencarian sesuai kata kunci yang kita masukkan. Kalo kamu bingung, cari terlebih dahulu berita-berita seputar ini di situs-situs berita atau informasi keislaman yang terpercaya. Kalo makin bingung? Tanya sama ulama terdekat di tempat tinggalmu, siapa tahu bisa membantu. Boleh juga ikutin deh ‘kicauan’ para jurnalis muslim atau tokoh-tokoh intelektual muslim di twitter. Insya Allah bisa dijadikan rujukan.

Selamatkan saudara kita!


Korban Muslim Rohingya yang Meninggal akibat Konflik dengan Warga Mayoritas disana Yang Budha (Google)

Dengan apa? Kita tak punya tentara, kita tak punya mesin perang yang canggih, kita juga masih tekotak-kotak kekuatannya di berbagai belahan negeri. Dengan apa kita selamatkan kaum muslimin Suriah dan Rohingya?

Bro en Sis, tak mudah menjawab perta­nyaan dari seruan untuk menyelamatkan kaum muslimin di Suriah dan Rohingya ini. Tapi, kita (seharusnya) punya argumen begini. Untuk menye­lamatkan saudara muslim di Suriah dan Ronghingya, dan negeri Islam lainnya tentu, ada beberapa langkah. Pertama, membuat opini umum, bahwa masalah Suriah dan Rohingya adalah masalah kaum muslimin seluruh dunia. Kedua, menyeru kepada penguasa-penguasa kaum muslimin untuk menanggalkan sistem kapitalisme yang selama ini telah membuat sengsara milyaran umat manusia di muka bumi ini—salah satunya kapitalisme dengan ‘akidahnya’ sekularisme telah mencabut kemuliaan umat Islam menjadi sekuler alias memisahkan agama dari kehidupan dan sejatinya jadi cuek. Ketiga, kita bisa mendorong kaum muslimin di seluruh dunia, khususnya dunia Arab, untuk meminta pemerintah setempat mengirimkan bala ten­taranya untuk ‘menjinakkan’ Bashar al-Assad dan sekutunya yang membantu pembantaian kaum muslimin di sana juga memberi pertolongan muslim Rohingya. Firman Allah Swt.: “(Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan” (QS al-Anfâl [8]: 72)


Korban Konflik Di Suriah yang dibantai oleh Penguasa Dzalim Syiah Bashar Assad (Google)

Keempat, kita kampanyekan dan perju­angkan untuk tegaknya kembali Daulah Khilafah Islamiyah. Negara yang akan menerapkan Islam sebagai ideologi dan memberikan rasa aman kepada kaum muslimin, sekaligus menjadi andalan untuk melawan kekuatan negara-negara yang berseberangan secara ideologi. Tidak seperti sekarang, kita terkotak-kotak dalam negeri-negeri kecil tanpa kekuatan.

Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan kaum mukmin dalam hal kasih sayang, cinta kasih dan pembelaannya bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuhnya merasa sakit (menderita), maka (hal itu) akan menjalar ke anggota-anggota tubuh lainnya dengan rasa demam dan panas.” (HR Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw. telah mencatat di dalam “Piagam Madinah” sifat kaum muslimin seperti itu: Sesungguhnya mereka adalah satu ummat, bebas dari (pengaruh dan kekuasaan) manusia lainnya.… Sesungguhnya kaum Mukmin itu, sebagian mereka merupakan penolong bagi sebagian yang lain; bebas dari pengaruh dan kekuasaan manusia lain. Sesungguhnya damainya kaum Mukmin adalah satu, tidak diperkenankan segolongan kaum Mukmin membuat perdamaian tanpa Mukmin yang lain dalam perang fi sabilillah.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.” (QS al-Hujurât [49]: 10)

Jadi, kita bersaudara kawan. Dan namanya juga saudara, berarti kita harus rela berkorban untuk saudara kita yang lain. Ya, ibarat satu tubuh itu, lukamu, lukaku. Bahagiamu, adalah bahagiaku juga. Kita selalu kompakan. Inget-inget ya.

Nah, kalo udah kayak gini, masihkah kita ikut larut dalam euforia Euro 2012? Mewek tim kesayangannya nggak lolos di babak penyisihan grup atau lebay dengan bikin status melow karena tim favoritnya di gelaran Piala Eropa harus nelan kekalahan. Sementara, karena nggak ngeh dengan berita atau karena nggak mau tahu soal berita perkembangan kaum muslimin di Suriah dan Rohingya (termasuk di negeri lainnya) akhirnya kita adem ayem aja. Nggak mewek atau marah. Idih, nggak banget deh.

Bro en Sis rahimakumullah, mengakhiri tulisan di buletin gaulislam ini, kita juga tak boleh membiarkan masalah di Suriah dan Rohingya berlarut-larut, apalagi kalo sampe ngusulin minta bantuan ke PBB atau negara-negara kafir lainnya untuk membantu saudara kita di sana. Duh, jangan sampe deh. Gimana pun juga itu tanggung jawab kita, kaum muslimin. Selain itu, kita nggak boleh begitu saja percaya kepada orang-orang yang memusuhi Islam. Ingat deh firman Allah Swt. yang meng­haramkan menjadikan orang-orang kafir sebagai penolong kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang kafir sebagai penolong dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Inginkah kalian mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksa kalian).” (QS an-Nisa’ [4]: 144)

Oke deh, sobat kita harus sadar dan bergerak. Jadi tunggu apalagi? Mulai sekarang, kita bina diri kita dengan tsaqafah (ilmu-ilmu) Islam. Isi pikiran kita dengan ajaran Islam. Minimal kita upgrade kemampuan dan keilmuan kita, sambil terus menyebarkan dakwah Islam melalui berbagai media. Semoga kesadaran kolektif kaum muslimin tentang pentingnya persatuan umat untuk menghancurkan kekuatan-kekuatan musuh-musuh Islam segera terwujud dan terlaksana. Insya Allah. Semangat!

[solihin | Twitter: @osolihin]
11:20 | 0 comments | Read More

75% Username & Password Twitter sama dengan Email



[ICT Watch] Waduh, ternyata sebanyak 75% orang menggunakan username dan password Twitter yang sama dengan email. Apa ngga riskan ya? Berarti, jika salah satu saja bisa diterka oleh hacker jahat, maka yang lain bisa dibobol juga, dong?

Begitulah hasil dari sebuah studi yang dilakukan perusahaan keamanan internet, BitDefender, pada lebih dari 250.000 username, password, alamat email dan akun Twitter. Ternyata semua data itu bisa dengan mudah didapat secara online. Dan sebanyak 75% orang memakai username dan password yang sama pada email dan akun Twitternya.

Data sensitif ini bisa “disedot” melalui blog, torrents, layanan kolaborasi online, dan sumber lain. Ditemukan pula bahwa 43% data bisa dengan mudah dibobol dari tool kolaborasi online, sementara 21% dari postingan blog. Sisanya, dari torrent, sebanyak 10%, dan 18% lagi dari sumber-sumber lain.

BitDefender memperingatkan agar user social media berhati-hati saat membuat setting password bagi Twitter dan email. Paracriminal cyber bisa dengan mudah memanfaatkan data-data sensitive untuk membajak akun email dan profil Twitter untuk menyebarkan spam dam malware dengan platform tersebut. Maka sebaiknya bedakan antara password email dan Twitter agar tidak mudah dibobol.
11:09 | 0 comments | Read More

Kecanduan Video Games & Pornografi Bikin Hidup Amburadul

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Saturday, June 16, 2012 | 13:29



[Internet Sehat] Kecanduan main video games dan pornografi dapat membuat hidup seseorang berantakan. Mereka yang ketergantungan dua hal itu cenderung suka mengorbankan pelajaran dan mengalami gangguan dalam berhubungan dengan orang lain. Walau sama bahayanya dengan kecanduan judi, alhokol, dan obat-obatan, para pecandu video games dan pornografi online memiliki perbedaan. Mereka ini tidak langsung merasakan efeknya, demikian pula orang-orang disekitarnya yang menganggap mereka masih berperilaku normal.

Orang yang terus menerus fokus pada video games dan pornografi online akan bermasalah dengan pergaulan di dunia nyata, sekolah, dan dunia kerja.

Demikian hasil studi terkini yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention. Menurut mereka, pehobi pornografi cenderung lebih sering menderita depresi dan gangguan kesehatan fisik dibanding mereka yang bukan pehobi pornografi. Ini disebabkan pornografi memicu mereka mengisolasi diri, dan menghindari interaksi langsung dengan orang lain, baik secara seksual maupun sosial.

Hal yang sama terjadi pada penggila video games yang sudah pada taraf parah. Mereka lebih suka berinteraksi dengan video games atau rekan bermainnya di video tersebut ketimbang dengan orang sungguhan. Diperparah lagi dengan banyaknya aksi kekerasan di video games, yang mengidentikkan kekerasan dengan symbol kemenangan atau keberhasilan meraih poin.

Riset yang dimuat dalam Annual Review of Public Health ini juga mempelajari hubungan antara kekerasan pada video games dengan kekerasan di dunia nyata. Anak-anak yang tertarik dengan video games yang mengandung unsur kekerasan juga cenderung bersifat agresif.

Remaja yang mengalami ketergantungan pada video games dan pornografi akan terus menerus terhubung dengan dunia digital, dan menjadi lebih tergantung lagi akibat stimulasi kontan yang mereka alami. Wah, mengerikan sekali ya efek dari kecanduan ini. Disarankan agar orang tua mulai membatasi jam main anak-anak mereka, agar mereka tidak tumbuh sebagai remaja pecandu video games.
13:29 | 0 comments | Read More

Browser Mozilla Firefox 13, Diklaim Lebih Cepat



[Internet Sehat] Baru-baru ini Mozilla merilis versi terbaru browser Firefox, yaitu versi 13 . Sudah mencoba atau tertarik untuk segera mengunduhnya? Apa saja sih kelebihan browser bersimbol serigala jingga ini?

Firefox 13 berisi sejumlah fitur baru, termasuk sebuah homepage default baru dan on-demand tab, yang bergunauntuk menghemat waktu startup, memuat hanya tab yang aktif digunakan saja. Dengan begitu, setiap user dapat bebas menampilkan tab mana yang ia butuhkan.

“Ini adalah peningkatan yang membuat Firefox dapat berjalan lebih cepat dan menggunakan memori lebih sedikit,” demikian pernyataan Mozilla.

Selain itu, Firefox 13 juga meningkatkan kecepatan dan sistem keamanannya. Browser ini didukung dengan ptodokol default bernama SPDY (dibaca speedy) yang didesain oleh Google sebagai pengganti enkripsi HPPT sehingga mengurangi waktu loading laman. SPDY mengompresi jumlah interaksi pada server ketika loading berlangsung.

Tersedia fitur bernama “Cycle Collector” di Firefox 13 yang membantu kecepatan kinerja, dengan cara membebaskan memori yang sedang tidak dipakai. PihakMozilla juga secara diam-diam melakukan update ke versi ini, di mana update dilakukan dengan otomatis ke software browser, tanpa pemberitahuan ke user melalui kotak dialog, dan tanpa delay saat terjadi restart.

Tertarik untuk mencoba? Bisa diunduh di www.mozila.org.
13:23 | 0 comments | Read More

Kenikmatan Halaqah, Membuatku Tak Perlu Keliling Dunia

Kapur putih yang pucat
Terasa penuh warna
Dan pelangi yang enggan datang pun berbinar
Kertas putih yang pudar
Tertulis seribu kata
Dan kuungkap semua yang sedang kurasa
Dengarkanlah kata hatiku
Bahwa ku ingin untuk tetap di sini
Tak perlulah aku keliling dunia
Biarkan ku di sini
Tak perlulah aku keliling dunia
Karena ku tak mau jauh darimu
***
Bersaudara tak mesti sedarah…
Bersaudara tak harus serumah…
Bersaudara bukan soal daerah…
Karena persaudaraan yang benar adalah atas dasar ukhuwah Islamiyah…
Kita dipersaudarakan oleh Allah yang kita sembah…
Kita bersaudara karena Rasulullah yang menyampaikan hidayah…
Adakah persaudaraan yang lebih indah dari persaudaraan karena Allah?
***



dakwatuna.com – Berawal dari sebuah formalitas dan berujung pada sebuah ‘candu’. Semula yang bertemu malu-malu dan enggan untuk saling mengenal pada akhirnya justru rindu jika tak jumpa. Masih ingat kenangan beberapa bulan lalu ketika saya dikumpulkan bersama teman-teman satu halaqah. Dengan wajah canggung ini memaksa untuk bisa mengenal dengan baik beberapa kepala yang hingga sekarang menjadi bagian dari hati saya.

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang telah menjadi arti penting dalam perjalanan dakwah ini (atas izin Allah). Mereka yang telah rela mencurahkan waktu dan pikiran kadang hanya untuk mendengar dan berupaya memberi solusi terbaik atas segala macam qadhaya.

Memang tak mudah untuk merasakan kecintaan seperti ini. Ada banyak permasalahan dan ujian untuk saya bisa membanggakan ukhuwah penuh kasih sayang terhadap mereka. Bahkan suatu ketika, lingkaran kami sempat hampir terputus karena satu sama lain belum saling mengerti dan memahami mengenai urgensi halaqah, mengapa halaqah itu penting hingga menimbulkan suatu mahabbah (kecintaan) pada saudara seiman. Pada akhirnya, kini Allah mengabulkan doa saya beberapa tahun silam mengenai sosok-sosok makhluk-Nya yang akan membantu saya menemukan arti dari sebuah persahabatan dan cinta karena Allah.

Kepemahaman yang saya dapatkan, fungsi utama halaqah itu sendiri adalah sebuah tadzkirah (pengingat yang menampar) melalui materi dari murabbi atau kultum. Akan ada seperti pengganjal yang cukup berat untuk disingkirkan ketika masa pertemuan itu ditunda atau memang tidak bisa terlaksana oleh berbagai alasan. Ketika halaqah hanya diartikan sebatas transfer ilmu, maka saya yakin kegelisahan macam itu tidak akan terjadi karena sebenarnya kita sendiri mampu mendapatkan ilmu dari banyak sumber. Maka sebenarnya apa yang menyebabkan hati-hati ini terikat begitu kuat dan nyaman? Dan apa-apa yang terjadi pun sebenarnya tak sebegitu mewah, mereka hanya ikut menangis ketika saya mulai mengadukan atas ketidakberdayaan dan kealpaan sebagai seorang makhluk, mereka turut memohonkan keringanan atas dosa-dosa saya, mengingatkan layaknya para sahabat di berbagai novel roman picisan.

“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka….” (QS. Al-Anfal: 63)

Ternyata itulah bagian dari kekuasaan Allah. Maka tidak ada yang menjamin apakah apa yang kita kehendaki terhadap seseorang atau sosok-sosok akan menjadi bagian dari tautan hati kita tanpa seizin-Nya. Andaikan saya diberikan kemampuan menuliskan rasa cinta saya pada mereka selama tiga hari tiga malam, rasanya itu tidak akan cukup untuk mewakili rasa ini terhadap apa-apa yang mereka ajarkan pada diri lemah di jalan dakwah ini. Inilah kenikmatan yang benar-benar saya dapatkan dari halaqah, namun ini hanya bagian kecil dari banyak hal yang bisa saya tuai.

Rasanya tak perlu lagi keliling dunia untuk mencari-cari makna cinta ketika saya menikmati kebersyukuran atas limpahan rahmat ukhuwah yang Allah berikan.
13:07 | 0 comments | Read More