SEBULAN ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan isu bangkitnya ideologi Komunis gaya baru. Hal itu, dapat kita lihat dari maraknya orang-orang yang mengenakan atau menampakkan atribut dengan simbol Palu dan Arit, serta diselenggarakannya simposium yang terkesan memberikan jalan untuk golongan kiri tampil menyuarakan tuntutannya kepada bangsa ini.
Hidayatullah.com berkesempatan mewawancarai sastrawan dan budayawan senior, Taufiq Ismail, sosok yang dikenal lantang melawan Partai Komunis Indonesia (PKI). Berikut petikan wawancaranya;
Bagaimana menurut Anda soal Komunis Gaya Baru ini?
Sekarang orang yang masih menganut ideologi ini tentu saja mereka tidak tergabung dalam partai, karena PKI itu sudah bubar.
Mereka berkelompok, dan kelompok ini dapatlah kita sebut sebagai Komunis Gaya Baru (KGB). Walaupun kita juga tahu bahwa ada dari mereka itu yang melakukan kongres PKI, dan itu sudah dilakukan beberapa kali.
Dalam konstelasi sejarah, Indonesia telah membubarkan partai komunis ini setengah abad yang lalu, pada waktu ideologi ini berjaya di dunia. Tapi mereka sudah menghianati Indonesia tiga kali, dan kita membubarkan mereka. Kita dikagumi oleh orang-orang anti komunis seluruh dunia.
Dan pada 1998, Boris Yaltsin, sebagai bekas ketua partai komunis Uni Soviet itu membubarkan partai komunis. Ketika dia membubarkan itu dunia gempar, bayangkanlah itu. Apa alasannya? Katanya ideologi kami ini sudah bangkrut, tidak dapat lagi melakasanakan program-programnya.
Tentu saja bersamaan dengan itu, 24 negara komunis dari 28 negara membubarkan diri. Apa sebabnya, sebabnya adalah karena mereka menjagal manusia 120 juta orang. Selama 74 tahun di 76 negara, yang berarti dalam seharinya mereka membunuh 4500 orang.
Dalam konteks Indonesia, apakah Komunis bisa bangkit lagi saat ini?
Begitulah ideologi ini, kita karena cepat sekali membubarkannya, kemudian kita terlena. Banyak dari generasi muda malah tidak kenal dengan ideologi ini. Dan itu bukan kesalahan mereka, itu kesalahan kami, dari generasi tua yang mengalami itu lalai memberitahu ini.
Apa sebabnya lalai? Ya karena sudah 50 tahun itu. Nah mereka itu bangkit lagi sekarang dalam bentuk bermacam-macam seperti yang kita ketahui.
Menurut Anda bagaimana sikap Pemerintah saat ini terhadap ideologi ini?
Setiap siapa saja yang duduk di pemerintahan dia akan bertindak politis. Nah kalau ada dari pemerintah ini yang pro terhadap yang kiri, pasti itu langkah politis. Langkah yang diambil untuk mengambil keuntungan, apakah itu keuntungan kelompok, partai, ideologi, atau pribadi.
Seberapa banyak orang yang masih menganut ideologi ini yang berada di kursi Pemerintahan?
Sudah cukup banyak, dan ini harus dihadapi dengan sungguh-sungguh. Dan saya dengan pertemuan seperti hari ini (diskusi mengenai PKI), saya menyambut sekali.
Apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi generasi muda yang tidak cukup faham soal ideologi ini dan menganggap sepele kebangkitan Komunis?
Nah ini yang kita hadapi sekarang, kita beritahu baik-baik. Saya sebagai orang yang menglami zaman itu, saya menulis, ada buku-buku saya, dan saya berharap bisa membawakan ini di kampus-kampus. Supaya generasi muda bisa menghayatinya.
Dan yang penting sekali, saya berpesan, literatur atau buku-buku yang ditulis belakangan ini mengenai kebangkitan golongan kiri ini itu dibaca. Baca!.*
09:31 | 0
comments | Read More