Powered by Blogger.

Innalillahi ... Seorang Siswa SMK Tewas Akibat Perselisihan di Jalan Raya

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Friday, November 27, 2015 | 19:03

Cecep (17) pelajar SMK Ar-Rahmah yang tewas setelah tertancap botol pecah di leher itu sempat ditangani di Rumah Sakit Dokter Hafidz. Tampak sejumlah orang dan dokter berada di ruang penanganan, Jumat (27/11/2015). 

Cecep (17) pelajar SMK Ar-Rahmah tewas setelah tertancap botol pecah di leher kirinya, Jumat (27/11/2015).

Pelajar itu tewas karena kehilangan banyak darah. Cecep bersama teman-temannya sedang menumpang angkot 05A dari Pamoyanan menuju Ciranjang.

Karena angkot penuh, Cecep berdiri di ambang pintu angkot. Sedang melaju, tiba-tiba dua orang siswa SMK lain menyalip menggunakan sepeda motor matic.

"Saya tunggu di depan, kata anak (yang naik matic) itu. Di depan SMPN 1 Karang Tengah, anak itu melempar botol kaca yang sudah pecah. Sebesar botol kecap, dan tepat menancap di leher Cecep," ujar Ahmad Yusuf (16) siswa yang berdiri bersama Cecep di ambang pintu angkot, saat ditemui di Rumah Sakit Dokter Hafidz (RSDH).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00. Mengetahui Cecep berlumuran darah. Angkot langsung berhenti dan memutar balik untuk mengantarkan Cecep ke RSDH.

Andi Kurniawan, Manajer Pelayanan Medis RSDH bertutur, Cecep sempat diberi pertolongan selama 15 menit sebelum akhirnya meninggal. "Luka di leher kiri selebar 3 centimeter, panjangnya 7 centimeter dan kedalaman luka itu 5 centimeter. Korban kehilangan banyak darah," ujar Andi di RSDH.

Sumber: jabar.tribunnews.com
19:03 | 0 comments | Read More

Sahabat Mentari Jaga Mata dan Pikiran Kita dari Propaganda Free Sex

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Wednesday, November 25, 2015 | 20:38

Innalillahi Wa Innailahi Raaji'un ... Sahabat Mentari wajib sadar bahwa ketika melihat segala sesuatu harus berdasarkan "Kacamata" Syariat Agama (yang gak pake Kacamata beneran tetep harus patuh Syariat juga yah ^_^ ), dan bukan karena bagus menurut manusia atau menurut pendapat kebanyakan orang.


Di Youtube sekarang ini ternyata ada iklan yang otomatis muncul dan gak bisa di-skip (diklik dan dilewat tanpa ditonton), jadi kita harus melihat Iklan sampai beres. Namun yang bikin "ngarenghap" adalah ternyata itu iklan kondom :(
Produsen Kondom mengajak kita untuk memberikan masukan terkait emoticon kondom di Jejaring Sosial atau Instant Message, karena banyak yang masih "sadar" bahwa image kondom itu buruk.

Tahu tidak Sahabat Mentari? Iklan propaganda lewat Media Video yang sekarang masih dikuasai oleh Televisi dan sekarang Internet sedang coba menggantikannya (khususnya di Indonesia), sangatlah efektif merubah cara pandang seseorang dalam melihat dan menilai sesuatu.

Bayangkan jika Freesex alias Zina dipandang sebagai sesuatu yang gaul dan keren ... berapa banyak Remaja Islam yang akan kehilangan kemuliaannya disisi Allah SWT.

Sahabat Mentari yang masih Remaja .... yuks kuatkan Iman dan Islam dengan memperdalam pemahaman Agama, agar kita semakin kuat menjalankan prinsip hidup dalam beragama. Ikuti pengajian di sekolah, Mushola dan Mesjid sekitar Rumah atau bersama kami melalui Islamic Sunday tiap 2 pekan sekali dan Mentoring di Sekolah yang bekerjasama dengan Mentari.

Kami pengurus YPR Mentari Cianjur​ mencintai Sahabat Mentari karena Allah SWT ... yuks mari menuju Jannah bareng-bareng. Beresin Sekolah sampai selesai, bahagiakan keluarga dengan kita menjadi orang yang sukses dan nantikan masa depan gemilang (termasuk menanti Pujaan Hati untuk bareng nongkrong di Pelaminan ^_^ )

Intinya ... Sahabat Mentari itu JoJoBa alias Jomblo Jomblo Bahagia :D
20:38 | 0 comments | Read More

Ustadz Yusuf Mansur: Kalau Pacaran, Hancur Hidupnya!

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Friday, November 20, 2015 | 05:52

Zina adalah pangkal kegelapan di dalam hidup. Pacaran adalah salah satu jalan zina dan yang mengantarkan seorang manusia menuju zina besar. Bagaimanakah kengerian akibat zina di dunia dan akhirat? Apakah orang tua mendapat akibat siksa atas zina pacaran yang dilakukan oleh anak-anaknya?

Berikut transkrip ceramah Ustadz Yusuf Mansyur tentang ngeri, mencekam, serta buruknya akibat zina. Semoga Allah Ta’ala melindungi diri, keluarga, dan kaum Muslimin dari segala jenis zina. Aamiin.

    Hati-hati ye, Mahasiswa-mahasiswi ye, jangan sampai pingin sekolah tinggi, nikahnya telat, tapi, udah main-main. Hancur hidup ente! Anak muda itu, kalau sudah berzina, hancur hidupnye! Bener! Kalau ente pingin tahu bagaimana rasanya dihancurin Allah, berzina aja. Iya! Biar tahu rasanya kayak apa. Makanya, jangan macem-macem. Kalau jadi mahasiswa atau mahasiwi, yang baik-baik. Kalau emang pacaran, pakai sarung tinju. Jadi gak sempat pegangan. Kalau emang naik motor berdua sama pacar, pakai triplek.

    Bener-bener, nih. Jaga betul, jaga betul. Sebab, nih ya, anak-anak sekarang ini kelakuannya masya Allah (baca: mengkhawatirkan). Abis, contohnya televisi. Contohnya televisi. Contohnya televisi. Jadi, pegangan tangan sudah tidak apa-apa. Cium pipi kanan-pipi kiri; gak apa-apa. Padahal, bahayanya itu na’udzubillah…


    Itu kalau laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim pegangan tangannya, ibunya itu-nanti di dalam kubur-dibawain batu neraka oleh malaikat Zabaniyah. Lah, malaikat Zabaniyah kan tempatnya di neraka, tapi bisa naik tuh ke kuburan (seraya) membawa kerikil. Kerikil (tersebut) sudah dipanasin di neraka berjuta-juta tahun. Kerikil tersebut diletakkan di telapak tangan ibunya, lalu si ibu disuruh menggenggam. Gara-gara menggenggam batu tersebut, ubun-ubun (otak) ibunya hancur. Itu merupkan siksa yang paling rendah bagi seorang ibu (orang tua) jika anaknya berzina.


    Makanya, Bu, penting ngasih tahu ke anak, “Sini, nak. Kamu sayang atau tidak sama Emak? Kalau sayang, jangan sampai kamu dipegang oleh orang lain, kecuali suami kamu nanti.”
    Bener itu!
    Nah, kalau si anak benar-benar berzina, (siksanya) lebih kejam lagi.


    Ibu-ibu yang sudah di alam kubur, malaikat Zabaniyah itu naik (ke alam kubur) dengan membawa tombak enam belas mata. Tombak tersebut dihujamkan ke tubuh si mayit (yang anaknya berzina). Hal itu merupakan balasan kepada orang tua karena tidak mendidik anak hingga sampai berzina.
    Ibu (yang di alam kubur) bisa mengutuk si anak, “Gak ridha saya. Anak saya mempersembahkan perbuatan buruk!”


    Kutukan ibu di alam kubur itu yang membuat si anak hidup susah di dunia sehingga; mencari kerja gak ketemu, begitu kerja tidak cukup, ketika usaha berhutang.
    Itu, jawabannya cuma satu; tuubuu illallah, bertaubat kepada Allah.


    Serem. Serem. Makanya, jangan main-main! Jangan pacaran! Gak ada judulnya pacaran. Gak ada! Pacaran islami, gak ada! Gak ada pacaran islami! Bener! Gak ada!
    Subhanallah deh… Mendingan kita sehat dan selamat daripada urusannya ribet.
    Nah, orang-orang ini sekarang sudah tidak belajar urusan ribet. Yang dipelajari hanya urusan enak, tapi urusan ribet tidak dipelajari.


    Mudah-mudahan jadi ingetan. Jadi, pas mau dipegang sama pacarnya, (si anak akan bilang), “Maaf, Bang. Gak, Bang. Ntar daripada Emak ane susah. Jadi, kalau Abang mau, lamar aja, Bang.”


Masih mau berpacaran? Na’udzubillahi min dzalik.

Sumber: Bersamadakwah.com
05:52 | 0 comments | Read More

Kisah dari Umar Bin Abdul Aziz, Sabar dan Istiqomah dalam Proses Melakukan Perbaikan

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Friday, November 13, 2015 | 17:41


Siang itu, saat (Qailulah tidur siang menjelang dzuhur), Umar bin Abdul Aziz hendak merebahkan punggungnya sejenak. Ia belum lama dibaiat sebagai Khalifah. Putranya, Abdul Malik yang masih sangat belia dan dikenal sholih serta ahli ilmu masuk menemui ayahnya itu Melakukan protes. Abdul Malik berkata, “Wahai Amirul Mukminin, apa jawabanmu kelak di hadapan Rabb mu jika Dia bertanya kepadamu, kamu melihat Bid’ah dan tidak kamu matikan atau sunnah dan tidak kamu hidupkan?"

Umar Bin Abdul Aziz menjawab tenang, “Semoga Allah merahmatimu dan membalas kebaikanmu sebagai anak yang baik. Anakku, sesungguhnya masyarakatmu dulu telah melakukan semua itu seikat demi seikat hingga kuat sekali, maka kapanpun kamu hendak mencabutnya dari mereka, aku khawatir mereka akan membuat gaduh dan pertikaian hingga akan banyak pertumpahan darah.

Abdul Malik bertanya lagi, “Wahai ayah, apa yang menghalangimu untuk segera menegakkan keadilan seperti yang kau inginkan?”

Umar bin Abdul Aziz menjelaskan strateginya, “Wahai anakku, sesungguhnya aku ingin melatih dan mengajak masyarakat sebuah latihan yang sulit. Aku ingin menghidupkan keadilan, tapi aku akhirkan agar aku bisa mengeluarkannya bersamaan dengan sifat tamak terhadap dunia. Agar mereka lari dari ini dan masuk dengan tenang ke ini.”

Abdul Malik, “Ayah, mengapa kau tidak segera menyelesaikan hal ini? Demi Allah aku tidak peduli kalaupun aku dan engkau harus direbus demi kebenaran. Apakah ayah tidur sementara aduan kedzaliman telah antri di depan pintumu?”

Umar bin Abdul Aziz memaparkan perpaduan antara tekad, semangat, dan bertahap, “Jangan terburu-buru anakku, sesungguhnya Allah dalam Al Quran mencela Khamr dua kali dan mengharamkannya pada yang ketiga. Dan aku takut kalau memaksakan kebenaran ini kepada masyarakat sekaligus, mereka justru akan menolaknya. Dan ini akan menjadi fitnah.

Wahai anakku, sesungguhnya jiwaku ini adalah kendaraanku. Jika aku tidak berlemah lembut kepadanya, ia tidak akan menyampaikanku kepada tujuan. Sesungguhnya jika aku membuat jiwaku dan para stafku lelah, maka itu tidak berlangsung lama untuk aku jatuh dan mereka pun jatuh. Dan sesungguhnya aku berharap mendapatkan pahala dari tidurku sebagaimana aku mendapatkan pahala dari keadaanku ketika sedang tidak tidur. Sesungguhnya jika Allah berkehendak menurunkan Al Qur'an ini sekaligus, pasti akan diturunkannya. Tetapi yang diturunkan hanya satu atau dua ayat. Agar iman tertancap dulu dalam hati-hati mereka.”

(Baca ulang dengan teliti kata per katanya. Ini konsep orang besar, untuk sebuah negeri besar, dengan hasil yang datang dalam waktu yang sangat sebentar. Pahami dengan baik konsep tadarruj (bertahap) dalam apapun. Seimbangkan antara semangat yang tinggi, keinginan yang menjulang, dengan memberikan hak rehat bagi diri dan tim. Semua ini hasil keseimbangan antara semangat dan ilmu!!!)
Semoga Allah menjaga antum semua.

Oleh Budi Ashari, Lc
Judul Asli Tulisan: Dialog Dahsyat di Qailulah
17:41 | 0 comments | Read More