Powered by Blogger.

Awas, Pelaku Kejahatan Seksual Anak Mayoritas Orang Dekat

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Thursday, April 27, 2017 | 11:04

Foto: rilis.id

Menurut Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Maria Advianti, anak bisa menjadi korban ataupun pelaku kekerasan dengan lokus kekerasan pada anak ada 3, yaitu di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat. Hasil monitoring dan evaluasi KPAI tahun 2012 di 9 provinsi menunjukkan bahwa 91 persen anak menjadi korban kekerasan di lingkungan keluarga, 87.6 persen di lingkungan sekolah dan 17.9 persen di lingkungan masyarakat.

“78.3 persen anak menjadi pelaku kekerasan dan sebagian besar karena mereka pernah menjadi korban kekerasan sebelumnya atau pernah melihat kekerasan dilakukan kepada anak lain dan menirunya,” paparnya.

Dia kembali memaparkan, pelaku kekerasan pada anak bisa dibagi menjadi Tiga: 
Pertama: Orang tua, keluarga, atau orang yang dekat di lingkungan rumah.
Kedua: Tenaga kependidikan yaitu guru dan orang-orang yang ada di lingkungan sekolah seperti cleaning service, tukang kantin, satpam, sopir antar jemput yang disediakan sekolah. 
Ketiga: Orang yangg tidak dikenal. Berdasarkan data KPAI di atas tersebut, anak korban kekerasan di lingkungan masyarakat jumlahnya termasuk rendah yaitu 17,9 persen.

Artinya, anak rentan menjadi korban kekerasan justru di lingkungan rumah dan sekolah. Lingkungan yang mengenal anak-anak tersebut cukup dekat. Artinya lagi, pelaku kekerasan pada anak justru lebih banyak berasal dari kalangan yang dekat dengan anak.

Oleh karena itu, Orang Tua harus bisa lebih memerhatikan anak mereka dan ikut mengawasinya, agar terhindar dari berbagai kejahatan yang bisa terjadi di sekitarnya. Orang tua juga harus mengajarkan agar anak jujur, mau menolak jika ada yang mengajarkan perbuatan tidak baik, serta mau melapor. Dan yang lebih penting adalah Orang Tua harus mau belajar Syariat Agama lebih dalam karena bagaimana mungkin bisa menjaga anak dan mengajarkan etika, sementara Orang Tua-nya tidak faham Etika dan Adab yang berdasarkan Risalah Agama. (KPAI)
11:04 | 0 comments | Read More

Islamic Sunday Mentari: My Beloved Rasulullah, 30 April 2017

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Wednesday, April 26, 2017 | 19:57

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sahabat Mentari, Islamic Sunday Mentari is Back !!!

Kali ini dengan tema yang berkaitan dengan panutan dan junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW: "My Beloved Rasulullah", dan tambah spesial karena Pengisinya Founder Mentari yaitu Kang Roby

Catat waktu pelaksanaanya: Ahad, 30 April 2017 
Tempat: di Aula Toko Rabbani Lantai 2
Waktu: 08.00 - 11.30 WIB


Ayo para Pelajar di Cipanas dan Cianjur hadiri acara keren banget ini, ajak temen dan saudara kamu. Mari kita cintai panutan kita dengan cara yang benar agar semakin bertambah keimanan kita.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
19:57 | 0 comments | Read More

IPB Menerima Calon Mahasiswa Hafiz al-Quran

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Friday, April 7, 2017 | 14:54

Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa baru tahun akademik 2017-2018 yang memiliki kemampuan menghafal al-Quran atau Hafiz al-Quran. Secara khusus IPB menerima Hafiz al-Quran melalui Jalur Seleksi Prestasi Internasional dan Nasional (PIN). Demikian disampaikan Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto di Kampus IPB Darmaga Bogor (4/4).

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof. Dr. Yonny Koesmaryono mengatakan bahwa calon pendaftar harus mengikuti prosedur dan tatacara seleksi penerimaan mahasiswa baru yang berlaku di IPB.

Melalui Jalur Seleksi PIN, bagi calon mahasiswa yang telah hafal 30 juz akan diapresiasi dengan nilai tambahan setara prestasi olimpiade tingkat internasional. Sementara bagi Hafiz minimal 15 juz sampai 29 juz akan diapresiasi setara dengan prestasi olimpiade tingkat nasional.

"Calon mahasiswa yang melamar melalu jalur ini harus menunjukkan bukti yang sah sebagai Hafiz dari lembaga terpercaya dan bersedia diverifikasi hafalannya. Program ini berlaku untuk semua program studi,” terang Prof. Yonny.

Jalur PIN IPB sudah diselenggarakan sejak tahun 1974 dengan nama Jalur Finalis Lomba Karya Ilmiah. Pada tahun 2000, namanya berubah menjadi Jalur PIN seperti yang dikenal saat ini. Jalur ini memberikan kesempatan kepada lulusan SMA berprestasi luar biasa dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk di dalamnya adalah Hafiz al-Quran, untuk menimba ilmu di IPB agar sikap, perilaku dan pengetahuannya dapat berkembang secara optimal. Informasi ini disampaikan oleh Biro Hukum, Promosi dan Humas Institut Pertanian Bogor

http://ipb.ac.id
http://humas.ipb.ac.id
http://ipbmag.ipb.ac.id
http://media.ipb.ac.id
http://greencampus.ipb.ac.id
 Telp: 0251-8425635 WA : 087874833355

 "Hemat air, hemat energi, kelola sampah dan bijak transportasi" Menuju IPB Green Campus 2020 🌿🌳🌷
14:54 | 0 comments | Read More