Powered by Blogger.

Inspirasi dari Pengusaha Cianjur Tanpa Riba: Kang Apep Daday, Pengusaha Parfum Sukses (Bagian 2)

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Sunday, August 25, 2019 | 11:03

Oleh Admin www.yprmentari.or.id

Sahabat Mentari sekalian, kali ini kita akan berbagi cerita tentang Pengusaha asal Cianjur yang Alhamdulillah sudah terbilang sukses memiliki Cabang Toko Parfum di 5 Kota, beliau adalah Kang Apep Daday.

Kisah terkait Pengusaha Parfum asal Cianjur yang sudah memiliki Cabang di 5 Kota ini, Admin dapatkan informasinya dari Pendiri Komunitas #SedekahRombongan dan Penggiat Masyarakat Anti Riba yaitu Mas Saptuari Sugiharto. Dan jujur Admin sendiri baru tahu terkait sosok beliau dari Youtube Mas Saptuari, yang mana Kang Apep sendiri mungkin memiliki Brand-nya belum terlalu dikenal luas di masyarakat Cianjur khususnya apalagi dagangannya Parfum, tidak seperti Rumah Makan yang jualannya makanan ^_^. Tapi kalau parameternya kesuksesan materi, Kang Apep ini menghadiahkan Umroh senilai 60 Juta Rupiah loh pas Milad yang ke-8 #SedekahRombongan.

Kang Apep Daday menempuh pendidikan sampai dengan STM (sekarang SMK) ini bercerita bahwa dulunya beliau bekerja di Pabrik, yang waktu kerjanya berangkat gelap (Shubuh) dan pulang kerja pun masih gelap (Maghrib). Karena ingin waktu yang lebih luang beliau akhirnya usaha sendiri dengan membuka usaha Parfum yang mana dalam perjalanannya karena ingin ekspansi lebih besar usahanya sempat meminjam uang ke Bank dengan menjaminkan sertifikat Rumah Kakaknya.

Dalam perjalanannya Kang Apep bercerita walaupun usahanya maju tapi seperti tidak ada keberkahan, dimana keluarganya seperti Orang Tua dan Keluarga Kakaknya sering sakit-sakitan.

Suatu ketika Kang Apep mengikuti seminar di daerah Epicentrum Kuningan Jakarta, dimana beliau pertama kali bertemu dengan Mas Saptuari Sugiharto. Dalam seminar itu, beliau mendengar pemaparan terkait keberkahan Usaha tanpa Riba dan kebetulan diberikan buku karya Mas Saptuari.

Apa yang dijelaskan oleh dalam buku Mas Saptuari benar-benar membuat Kang Vandhi "menohok" dan terjadilah pergolakan batin selama kurang lebih 1 tahun. Pada akhirnya Kang Apep mulai membersihkan Riba (Hutang yang berbunga) dari Bisnisnya. Dan pada akhirnya kata Kang Apep, kedamaian dan keberkahannya didapat dalam menjalani hidup.

Untuk melihat Videonya inspirasinya bisa dilihat dari Menit 10:20 sampai beres Videonya dibawah ini:

11:03 | 0 comments | Read More

Inspirasi dari Pengusaha Cianjur Tanpa Riba: Kang Vandhi Adam, Pemilik Alam Sunda dengan 14 Cabang (Bagian 1)

Oleh Admin www.yprmentari.or.id

Sahabat Mentari sekalian, kali ini kita akan berbagi cerita tentang Pengusaha asal Cianjur yang Alhamdulillah sudah terbilang sukses memiliki 14 Cabang Rumah Makan Alam Sunda, beliau adalah Kang Vandhi Adam.

Kisah terkait owner Rumah Makan Alam Sunda asal Cianjur ini, Admin dapatkan informasinya dari Pendiri Komunitas #SedekahRombongan dan Penggiat Masyarakat Anti Riba yaitu Mas Saptuari Sugiharto.

Kang Vandhi yang hanya menempuh pendidikan sampai kelas 5 SD ini bercerita bahwa dulunya beliau berdagang di daerah Tanah Abang Jakarta sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tentunya tempat berdagangnya tidak tetap karena menggunakan fasilitas umum (bukan milik sendri).

Dalam perjalanannya Kang Vandhi bercerita ketika memulai Bisnis Usaha Rumah Makan Alam Sunda dan terbilang sukses beliau merasa ada kekurangan dalam hidupnya yaitu merasa tidak tenang.

Suatu ketika Kang Vandhi membuka Youtube dan melihat penjelasan tentang Riba dari Mas Saptuari Sugiharto. Apa yang dijelaskan oleh Mas Saptuari benar-benar membuat Kang Vandhi mulai membersihkan Riba (Hutang yang berbunga) dari Bisnisnya.

Seiring dengan berjalannya waktu menurut Kang Vandhi beliau merasakan ketenangan hidup karena merasakan rezeki yang didapatkan menjadi berkah. Untuk melihat Videonya inspirasinya bisa dilihat dari Menit 00:50 sampai dengan 10:10 dibawah ini:

10:35 | 1 comments | Read More

Anggota Mentari Muda Hudzaifah Alghozi dari SMAN 1 Sukaresmi Juara 1 Festival Seni Nasional Tingkat Provinsi

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Saturday, August 17, 2019 | 23:39

Sahabat Mentari, beberapa waktu yang lalu ada kabar menggembirakan loch ...Sahabat kita yang juga Anggota Mentari Muda Hudzaifah Alghozi Saifullah dari SMAN 1 Sukaresmi yang mengikuti Lomba Seni Kriya, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMA Tingkat Provinsi Tahun 2019 Menjadi Juara 1.

Lomba ini diselenggarakan di Grand Hotel Lembang Kabupaten Bandung Barat pada Tanggal 7-8 Agustus 2019 yang diikuti total oleh 378 Siswa SMA dari seluruh Provinsi Jawa Barat. Anggota Mentari Muda Huzaifah Alghozi Saifullah yang kerap dipanggil Ujef ini juga aktif di Kepengurusan Mentari dan aktif ikut Mentoring jadi Juara 1 untuk Kategori Kriya Putra.

Kamu pengen tahu apa yang Ujef buat sehingga menjadi Juara 1 Kriya Putra, check it out foto-fotonya dibawah ini:

Foto Sebelum Lomba dimulai


Foto selama proses pembuatan Kriya

 
Foto Barang Prakarya sebelum dan sesudah jadi

Foto Huzaifah Alghozi Saifullah bersama Pemenang lainnya

 
Foto Piagam dan Piala yang diterima



23:39 | 0 comments | Read More

12 Siswi Satu SMP Hamil? Para Pelajar Butuh Komunitas dan Benteng Agar Terhindar dari Freesex

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Saturday, August 10, 2019 | 15:23

Oleh Admin www.yprmentari.or.id

Lanjutan dari Post terkait memupuk sensitivitas Pelajar supaya bisa peduli terhadap lingkungan dan sesama, kali ini yang akan dibahas adalah banyaknya Pelajar yang terjerumus kedalam lingkaran Freesex yang berujung Hamil diluar nikah.



Seperti yang diberitakan oleh Tribunnews.com dimana ada Siswi SMP berumur 14 Tahun hamil di Bangka Belitung tapi sang Pacar tidak mau bertanggung jawab. Dan di Lampung dalam 1 Sekolah ada 12 Murid SMP Hamil diluar nikah oleh pacar-pacarnya. Innalillahi Wa Innailahi Raaji'un ... fenomena apakah ini? Apakah ini sudah terjadi sudah sejak lama? Bagaimana nasib Remaja tersebut kedepannya? dimana mereka masih Pelajar SMP sudah hamil sementara mereka belum dan tidak dipersiapkan menjadi seorang Ibu?

*****
Di suatu pagi ketika Admin ngobrol dengan seorang tukang tambal ban di sekitar Balakang Cipanas karena ban motor bocor, akangnya bilangnya kalo generasi anak sekolah sekarang lebih banyak berinteraksi dengan kegiatan seperti Main Gadget dan Berpacaran (yang menjurus Freesex alias berzina), sementara generasi kita katanya pas SMP di era tahun akhir 90an lebih senang dengan aktivitas fisik (Duh Admin jadi ngerasa "Old" banget T_T).

Ya memang hal ini tidak terlepas tontonan Pelajar sekarang yang sangat berbeda dengan pelajar dulu dimana Internet belum merajalela. "Zaman now" para Pelajar dengan mudahnya bisa mengakses Video Porno dimana saja. Dan mengapa Freesex di kalangan Remaja begitu banyak terjadi, tentu ada kaitannya dengan tontonan yang mereka ketika mengakses Gadget dengan menonton Video Porno yang membangkitkan Syahwat mereka.

Terus sebenarnya solusi apa yang tepat agar para Pelajar tersebut itu terhindar dari Freesex atau Zina tersebut? dari berbagai informasi dan keilmuan yang Admin dapatkan, ada 2 hal yang bisa dilakukan (hal ini tidak hanya untuk para Pelajar saja tapi berkaitan dengan orang-orang di sekitarnya):

1. Orang Tua Pelajar harus bisa memperlihatkan keharmonisan berkeluarga, karena Ortu bercerai atau suka berantem di depan anaknya menjadi pemicu para Pelajar tersebut mencari ketenangan diluar rumah. Jika para Remaja tersebut bisa mendapatkan kenyamanan didalam rumah, maka mereka sudah mempunyai benteng yang kuat ketika harus berinteraksi diluar rumah. Karena jika kenyamanan dan  keharmonisan tidak ditemukan didalam rumah maka mereka akan mencarinya diluar rumah, mungkin bisa didapat dari Pacarnya ... yang akhirnya bisa berhubungan badan diluar nikah (Freesex).

2. Pelajar tersebut hampir mustahil jadi baik jika berada dalam komunitas yang buruk. Karena ketika mereka diluar rumah, yang jadi teman curhat dan tempat bertanya pasti orang-orang di komunitas tersebut. Maka disinilah pentingnya mengaji, beraktivitas fisik seperti olahraga atau mengikuti Mentoring. Jika mereka melakukan aktivitas yang positif maka mereka akan terhindar dari kegiatan yang menjerumuskan mereka pada hal-hal negatif seperti Narkoba dan Freesex. Dan karena keadaan para Pelajar saat ini disuguhi dengan berbagai informasi yang sangat cepat maka mereka akan menjadi sangat penasaran dengan semua yang terjadi. Penjelasan kepada mereka pun tidak bisa satu arah alias didoktrin. Mereka harus diajak komunikasi 2 arah, dan model seperti itu ada pada Mentoring atau sejenis. Mereka harus diajak ngobrol terkait problematika sehari-hari dan dicarikan solusinya. Karena kalau mereka nyarinya bersama orang-orang yang tidak tepat (ya salah satunya mereka mencari kepada orang-orang yang dianggap peduli seperti Pacar atau Komunitas yang tidak peduli Syariat Islam, maka hal ini bisa mengarah pada pergaulan yang mengarah pada Freesex).

Allahu A'lam Bishowab, ini hanya pandangan Admin sebagai Netter yang semenjak 2004 suka mengamati perkembangan pergaulan Netters di Dunia Maya sampai 2019 ini.
Dan memang perubahan dari tahun ke tahun sangat dinamis alias cepat ... Kalo Orang Tua, Guru, Tukang Mentor dan para Asatidz menggunakan pola pengajaran dan pencegahan di zaman seperti mereka dulu Remaja maka akan terjadi pola pengajaran yang tidak singkron alias gak nyambung.

Khulafarasyidn yang Ke-4 Alibin Abi Thalib berkata: “Wahai Kaum Muslim,” didiklah anak-anak mu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan di zamanmu".


15:23 | 0 comments | Read More