Powered by Blogger.

Inspirasi dari SMAN 1 Sukaresmi (LOWA): Sakit Liver, Buram dan Susah Menggerakan Mouse Komputer Tetap Ikut UNBK

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Thursday, April 12, 2018 | 16:12


Sakit tak dirasa. Meski sedang mengalami sakit yang cukup serius, siswi SMAN 1 Sukaresmi bernama Widya Apriliani tetap semangat melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA yang berlangsung sejak Senin (9/4/2018) dan berakhir hari ini Kamis (12/4/2018).

Wajahnya pucat tak berdaya. Widya datang ke sekolah bersama sang ayah, Deni Iskandar. Bapak tercintanya ditemani sang ibu, Ita Mintarsih setiap hari harus menggendong Widya agar tiba di sekolah.

Berat badannya terus menurun. Semula Widya memiliki berat badan 52 kilogram (kg). Namun, akibat komplikasi penyakit maag dan tifus sampai sakit liver membuat berat badannya turun drastis 14 kg menjadi 38 kg.

Peduli dan sayang kepada anaknya, Deni mengaku sering memberi saran kepada putrinya untuk tidak ikut dalam UNBK.

“Sering bilang ke Widya untuk ikut ujian susulan saja, tapi dia tetap ingin mengikuti UNBK serentak bersama teman-temannya. Padahal kondisi tubuhnya tidak memungkinkan,” kata Deni.

Di hari pertama UNBK, Deni mengantarkan Widya menggunakan motor karena kondisi Widya yang lemah. Deni mengikat Widya agar tak jatuh saat dibonceng.

“Kalau hari ini (Rabu) ada temen saya yang pinjamkan mobilnya. Jadi saya pakai untuk antar Widya. Kalau di mobil enak, Widya bisa bersandar,” tuturnya.

Ibu Widya, Ita menceritakan, awalnya ayah Widya bekerja di hotel tapi sejak Widya sakit akhirnya berhenti bekerja.

“Sempat usaha jualan pulsa tapi akhirnya berhenti karena modal untuk membawa Widya bolak-balik ke rumah sakit lumayan besar,” jelas Ita dengan sedih.

Kelulusan saat ini tidak seratus persen ditentukan oleh nilai UNBK, bagi siswi SMAN 1 Sukaresmi, Widya Apriliani sangat penting. Meski sedang mengalami sakit liver hingga tubuhnya layu, tak membuat siswi ini putus asa bahkan yakin bisa melewati ini semua.

Widya mengatakan, sebenarnya sangat lemas dan sakit untuk bergerak. “Pandangan saya buram, bahkan untuk menggerakan mouse saja gak kuat,” ungkapnya.

Yang membuat Widya tetap semangat adalah kedua orangtuanya, tetap mau merawatnya hingga saat ini. “Meski hari ini (kemarin) kondisi saya lemah tapi saya tetap semangat karena ada orangtua dan teman-teman serta guru-guru yang selalu mensupport (dukung) saya,” pungkasnya.

Sumber: http://jabar.pojoksatu.id/cianjur

5 comments:

Unknown said...

Semangat ya Wid...
Semua penyakit pasti ada obatnya, insyaalloh dgn do'a, usaha & ikhtiar dr Widya, klrga & teman2mu, kamu pasti sembuh. Teriring do'a utkmu, salam kenal,

Anonymous said...

Mungkin klo kejadian nya begini di Al Azhar, pasti kita guru2 yg jemput ini anak, minimal pakai mobil kampus ����

Unknown said...

Hampura brother te bisa ngabantu banyak...tp sbg teman hanya busa mendoakan semoga anakmu cepat lekas sembuh...di angkat penyakitnya oleh ALLAH SWT...Amiiiin

Anonymous said...

Innalilahiwainaillaihirojiun dan sekarang Widya telah tiada

Anonymous said...

Dia dulu teman saya waktu SMP , ya Allah ga nyangka

Post a Comment