Di Indonesia beredar hadits-hadits yang justru di dalam kitab-hadis hadis palsu sekalipun tidak ditemukan. Khusus terkait dengan datangnya bulan Ramadan, di antara hadis populer yang selalu kita dengar adalah hadis, "Man fariha bi dukhuli Ramadan harramallahu jasadahu 'ala an-niran (Siapa yang gembira menyambut bulan suci Ramadan, maka diharamkan Allah jasadnya masuk neraka)".
Ini hadis palsu yang tidak ada dasarnya sama sekali, baik dalam kitab-kitab shahih maupun maudhu' (kumpulan hadis palsu).
Namun kepalsuan hadis ini tidak membuat hati kita berubah menyambut bulan suci Ramadan. Karena dalam hadis shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
"Telah datang kepada kamu bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan puasa bagi kamu di bulan itu. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, maka sungguh ia tidak mendapatkan kebaikan". (HR. an-Nasa'i).
*****
Teks Mirip Hadits Shahih
Hadis lain yang populer menjelang Ramadan adalah, "Rasulullah naik ke atas mimbar. Ketika berada di tangga pertama, beliau ucapkan, "Amin".
Ketika naik ke anak tangga kedua, beliau ucapan, "Amin". Ketika naik ke anak tangga ke tiga, beliau ucapkan, "Amin". Lalu para shahabat bertanya, "Mengapa engkau mengucapkan Amin wahai Rasulullah?".
Rasulullah menjawab, "Tadi Malaikat Jibril datang dan berkata, 'Ya Allah, janganlah engkau terima puasa seorang anak yang belum meminta ampun kepada kedua orang tuanya'.
Maka aku katakan, "Amin". Lalu Malaikat Jibril berkata, 'Ya Allah, janganlah Engkau terima puasa seorang istri yang belum meminta maaf kepada suaminya'. Maka aku katakan, "Amin".
Kemudian malaikat Jibril berkata, "Ya Allah, janganlah engkau terima puasa seorang saudara yang belum meminta maaf kepada saudaranya". Maka aku katakan, "Amin".
Hadis ini palsu, tidak terdapat kitab-kitab hadis shahih maupun kumpulan hadis maudhu' (palsu).
Ada hadis yang teksnya mirip dengan hadis ini, disebutkan Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak dari Ka'ab bin 'Ajrah, ia berkata, "Rasulullah SAW berkata, "Datanglah kalian ke mimbar".
Lalu kami pun datang ke mimbar. Ketika Rasulullah SAW naik ke anak tangga pertama beliau ucapkan, "Amin". Ketika naik ke anak tangga kedua beliau ucapkan, "Amin".
Ketika naik ke anak tangga ketiga, beliau ucapkan, "Amin". Ketika beliau turun, kami katakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, hari ini kami mendengar darimu sesuatu yang tidak pernah kami dengar sebelumnya". Rasulullah SAW menjawab, "Sesungguhnya malaikat Jibril telah datang kepadaku seraya berkata, 'Celakalah orang yang bertemu dengan Ramadan, tapi ia tidak diampuni'. Maka aku katakan, "Amin". Ketika aku naik ke anak tangga kedua, malaikat Jibril berkata, 'Celakalah orang yang ketika namamu disebut, akan tetapi ia tidak bershalawat untukmu'. Maka aku katakan, "Amin".
Ketika aku naik ke anak tangga ketiga, malaikat Jibril berkata, "Celakalah orang yang bertemu dengan kedua orang tuanya hingga lanjut usia, tetapi tidak dapat membuatnya masuk surga". Maka aku katakan, "Amin".
Hadis ini dinyatakan shahih oleh al-Hafizh adz-Dzahabi dalam at-Talkhish.
Meskipun hadis di atas palsu, namun bukan berarti membenarkan kita tetap memutuskan silaturahim menjelang Ramadan. Karena ada hadis shahih dari Mu'adz bin Jabal yang menyatakan, "Allah memperhatikan semua makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya'ban, maka Ia ampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang yang mempersekutukan Allah dan orang yang belum berdamai dengan saudaranya". Mudah-mudahan kita selamat dari hadis palsu.***
Sumber: https://www.facebook.com/UstadzAbdulSomad/posts/1890657484479916
Ustadz Abdul Somad: Hadits Palsu Menyambut Ramadan
Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Monday, May 7, 2018 | 20:41
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Mantap sangat bermanfaat terimakasih ust
Post a Comment