Powered by Blogger.

Awas Pelacuran Berkedok Tawaran Kerja : Hilang Karena Dijanjikan Kerja, ABG Cipanas Ditemukan di Pelacuran Batam

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Wednesday, April 10, 2013 | 10:37

Cipanas - Setelah sempat menghilang tanpa kabar selama 44 hari, akhirnya seorang warga Kampung GBO, Desa Cipanas, Cianjur, Jabar, Selasa, dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.

Sebelumnya Gadis (nama disamarkan) 15 Tahun yang diduga menjadi korban trafficking itu, dijemput ayahnya dan aparat kepolisian Polsek Pacet, di salah satu rumah bordir di wilayah Balerang-Batam, Kepulauan Riau.

Berdasarkan keterangan ayah kandung korban, sejak kehilangan anaknya 44 hari terakhir, dia dan anggota keluarga lainnya berusaha mencarai anaknya itu. Bahkan dia sempat mendatangi salah satu stasiun televisi di Jakarta.

"Selama itu, saya tidak pernah berhenti mencari keberadaan anak saya ini. Selain melaporkan hal tersebut ke polisi, saya sempat mendatangi staisun televisi di Jakarta, agar secepatnya menemukan Lina," katanya.

Dia menuturkan, sebelum hilang tanpa kabar, Gadis sempat tidak pulang ke rumah selama dua minggu karena ditawari bekerja di Jakarta oleh seorang satpam perumahan di wilayah Cipanas.

Namun tanpa sebab Gadis dikembalikan ke orang tuanya dengan alasan satpam yang diduga sindikat penjualan wanita itu, Gadis belum layak dipekerjakan. Selang beberapa hari satpam tersebut kembali dan meminta Gadis untuk bekerja di Batam.

"Itu keterangan yang diberikan anak saya ketika saya jemput di Batam. Saya berhasil menemukan anak saya itu, setelah dia menelepon ke telepon selular milik saya beberapa hari lalu," ucapnya.

Setelah mendapat telepon dari anaknya tersebut, Ayah Gadis bersama anggota Polsek Pacet, menjemput Gadis ke Batam tepatnya di salah satu rumah border di wilayah Balerang.

Berdasarkan pengakuan Gadis, selama berada di lokalisasi itu, dia dipaksa untuk melayani lelaki hidung belang. Namun setiap kali dipaksa Gadis menolak dan berusaha kabur hingga akhirnya dia dapat menghubungi ayahnya.

"Saya menyimpan nomor ayah di alamat Facebook yang saya buat, dalam pelarian saya dibantu warga setempat dan berhasil menghubungi ayah saya. Awalnya saya ditawari bekerja di rumah makan di Jakarta tapi di kirim ke Batam," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Pacet, Kompol Setyawan membenarkan hal tersebut. Setelah mendapat laporan dari pihak keluarga, pihaknya langsung melakukan penjemputan korban di Batam bekerja sama dengan kepolisian setempat.

"Kasus ini masih kami tangani dan kembangkan. Sampai saat ini, kami masih menunggu untuk meminta kesaksian korban," katanya singkat.

Sumber : Inilahkoran.com

0 comments:

Post a Comment