Powered by Blogger.

MUI Tolak Gagasan Minta Maaf ke PKI

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Wednesday, September 30, 2015 | 05:36

Ketua MUI Pusat KH Makruf Amin menyampaikan pidato dalam Pengukuhan Pengurus MUI Pusat Masa Khidmat 2015-2010 di Jakarta, Selasa (29/09).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan penolakannya terhadap gagasan permintaan maaf oleh pemerintah kepada Partai Komunis Indonesia (PKI). MUI beralasan, dalam sejarahnya PKI adalah pelaku pemberontakan. Selain itu, para ulama juga telah menjadi korban kebiadaban PKI. 

"Wah, PKI itu kan memberontak, kok minta maaf sih. Nah ini persepsinya seperti apa. Kalau kita kan menganggap PKI itu  memberontak," ungkap Ketua Umum MUI Pusat KH Ma'ruf Amin usai pengukuhan Pengurus MUI Pusat Masa Khidmat 2015-2010 di Gedung MUI Pusat, Jl Proklamasi, Jakarta, Selasa (29/09) kemarin.
Karena PKI adalah pemberontak terhadap pemerintahan yang sah, Kyai Ma'ruf berpendapat tidak sepantasanya pemerintah meminta maaf kepada anak cucu PKI sekarang. 
"Nggak pantas dong. Kalau begitu harus minta maaf sama DI/TII, mau minta maaf sama Permesta, terus minta maaf...wah kacau itu!," tandasnya. 
Apalagi, kata Kyai Ma'ruf, dalam pemberontakan PKI tahun 1948 dan 1965, para ustaz, guru ngaji, dan ulama juga banyak yang dibunuh oleh PKI. 
Meski tidak setuju permintaan maaf, tetapi Kyai Ma'ruf setuju bila dilakukan rekonsialiasi untuk mempersatukan bangsa. Tetapi sekali lagi bukan berarti pemerintah harus minta maaf karena merasa telah bersalah pada PKI.
"Kalau rekonsiliasi sih bagus saja, namanya kita untuk mempersaudarakan bangsa ini. Tetapi bukan kemudian pemerintah harus minta maaf. Merasa bersalah, itu tidak betul. Kalau rekonsiliasi baguslah," pungkasnya.
Sumber: suara-islam.com

0 comments:

Post a Comment