Powered by Blogger.

Satu dari Lima Remaja Bangun Tengah Malam untuk Medsos

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Tuesday, September 22, 2015 | 09:30

Sebuah studi anak-anak di Wales menemukan adanya gangguan reguler di waktu malam yang berdampak pada kesehatan dan kebahagiaan siswa sekolah. Studi tersebut menemukan satu dari lima remaja hampir selalu bangun pada malam hari untuk mengirim pesan atau mengecek akun media sosial mereka.

Interaksi nokturnal (berlangsung di malam hari) dengan Twitter dan Facebook membuat anak-anak lebih lelah selama pelajaran dan berdampak pada kebahagiaan dan kesejahteraan siswa secara keseluruhan.

Ilustrasi: Dina Tokio

Para peneliti di Wales Institute of Social and Economic Research (Wiserd) melakukan survei terhadap 412 siswa di tahun delapan yang berusia 12 dan 13 tahun serta 436 siswa di tahun sepuluh yang berusia 14 dan 15 tahun di sekolah menengah Welsh. Para remaja diminta untuk menjawab pertanyaan seberapa sering mereka bangun di malam hari untuk menggunakan media sosial.

Hasilnya, dua puluh dua persen dari siswa tahun delapan dan 23 persen dari siswa di tahun 10 menjawab hampir selalu. Lebih dari setengah dari mereka melaporkan hampir selalu bangun untuk menggunakan Facebook dan Twitter sehingga mereka selalu merasa lelah ketika berangkat ke sekolah.

Studi ini menemukan proporsi yang signifikan dari siswa yang mengakui tidur sangat terlambat. Sebanyak 17 persen dari siswa tahun delapan dan 28 persen dari siswa tahun 10 mengatakan bahwa mereka berangkat tidur pada tengah malam.

Dr Kimberly Horton dari Wiserd yang akan menyajikan temuan untuk konferensi tahunan British Educational Research Association mengatakan bahwa sangat penting untuk mencegah remaja menggunakan media sosial di malam hari. Sebab jika mereka menggunakan media sosial tengah malam akan memengaruhi kondisi tubuh mereka dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Nah jika demikian, orang tua perlu melihat kembali anak remaja mereka. Apakah mereka bangun tengah malam untuk mengecek media sosial. Jika ya, itu artinya orang tua harus memberikan pengarahan yang lebih baik.

Sumber: Internet Sehat

0 comments:

Post a Comment