Powered by Blogger.

1001 Penemuan: Kegemilangan Islam di Zaman Kegelapan

Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Wednesday, January 27, 2016 | 10:23

Sejarah benua Eropa menyebutkan bahwa setelah runtuhnya Romawi Kuno di sekitar abad ke-7, dunia telah memasuki Zaman Kegelapan. Zaman di mana kemajuan sains di Eropa Barat berangsur perlahan dan hampir terhenti. Namun sesungguhnya, di saat yang bersamaan, di belahan bumi yang lain, terdapat peradaban yang amat maju dan sangat berpengaruh bagi dunia kita hari ini. Ya, ia adalah peradaban Islam.

Ketika Islam mencapai masa keemasannya, kota Cordoba dan Granada di Spanyol merupakan pusat-pusat peradaban Islam yang sangat penting saat itu. Orang-orang Eropa Kristen, Katolik maupun Yahudi dari berbagai wilayah dan negara banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa. Di sini pula mereka dapat hidup dengan aman, penuh dengan kedamaian dan toleransi yang tinggi. Mereka mendapat kebebasan untuk berimajinasi dan ruang yang luas untuk mengekspresikan jiwa-jiwa seni dan sastra. Selama kurang lebih 10 abad, ada banyak sekali penemuan-penemuan hebat yang muncul dari tangan-tangan ilmuwan muslim dan tersebar di seluruh dunia. Penemuan-penemuan yang didasarkan pada pengetahuan Mesir Kuno, Yunani dan Romawi inilah yang justru pada akhirnya membantu membuka jalan bagi masyarakat abad Renaissance.

Ya, inilah kegemilangan Islam. Kegemilangan 1000 tahun lalu yang banyak mempengaruhi dunia kita hari ini. Kegemilangan yang belum banyak diketahui oleh semua orang dan akhirnya membuat kita gelap mata, menganggap bahwa bangsa Barat-lah yang telah mengecap kemajuan ilmiah pertama kali.

Ada banyak penemuan yang sangat berpengaruh hingga saat ini, di antaranya adalah jam gajah. Jam ini merupakan cikal bakal terciptanya jam yang banyak kita pakai saat ini. Ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Al-Jazari yang berasal dari Diyarbakir. Jam gajah ini mengombinasikan berbagai budaya dan teknologi mulai dari India, Mesir, Yunani, China dan Arab Saudi. Ini merupakan bentuk cerminan bahwa kegemilangan Islam telah banyak berpengaruh di dunia. Hingga saat ini, replika jam gajah dengan ukuran aslinya, yaitu 21 kaki berada di Dubai.

Kapal Laksamana Zheng He atau yang lebih dikenal dengan Laksamana Cheng Ho adalah kapal kayu terbesar yang pernah ada. Kapal yang dibuat di abad ke-15 ini memiliki ukuran 5 kali lipat lebih besar dari kapal Christopher Colombus. Dengan menggunakan kapal yang disebut-sebut sebagai “rumah terapung” atau “naga berenang” ini, Laksamana Cheng Ho telah melakukan lawatan ke berbagai negara di seluruh Asia, Timur Tengah dan Asia Timur selama 28 tahun.

Lain lagi dengan Merriam Al-Astrulabi. Ia adalah seorang astronom muslim wanita yang telah merancang dan membuat astrolobe pertama kali. Astrolobe merupakan instrumen global positioning yang menentukan posisi matahari dan planet-planet. Alat ini juga digunakan untuk mengetahui waktu dan sebagai navigasi dengan cara mencari lokasi berdasarkan garis lintang dan bujur. Bagi umat Islam, alat ini berfungsi untuk menentukan kiblat, waktu sholat dan awal Ramadhan serta Idul Fitri. Astrolobe ini tidak lain adalah bentuk awal dari sistem GPS yang kita kenal hari ini.

Teori operasi bedah dalam ilmu kedokteran pun ternyata telah ada sejak abad ke-10, bermula dari inovasi dan penemuan dari seorang dokter muslim, Al-Zahrawi yang berasal dari Cordoba, Spanyol. Ilmuwan yang dikenal di Barat sebagai “Albucasis” ini telah melakukan ratusan operasi bedah saat itu dan telah memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang konsepnya banyak digunakan hari ini. Tidak hanya itu, barang yang sering kita temui di rumah semisal sikat gigi dan shampo pun adalah hasil pemikiran dari ilmuwan muslim, Al-Zahrawi.

Masih banyak lagi penemuan para ilmuwan muslim kita yang mewarnai dunia hari ini. Sebuah kesyukuran bahwa informasi seperti ini mulai banyak tersebar di berbagai media, mulai dari buku-buku bacaan, buku paket sekolah, artikel dan yang paling mutakhir adalah pameran.

Diprakarsai oleh sebuah lembaga non-profit, Foundation for Science, Technology and Civilisation (FSTC) Inggris, kini kita bisa mengetahui dan memahami kegemilangan yang dimaksud dengan lebih dekat dalam bentuk pameran. Pameran yang berjudul “1001 Inventions: Discover The Golden Age of Muslim Civilisation” ini telah diselenggarakan di UK sejak tahun 2006. Tidak hanya di UK, pameran yang dikonsep sangat interaktif ini juga sudah merambah kancah internasional. Di antaranya telah diselenggarakan di Abu Dhabi, Alexandria, Beijing, Doha, Los Angeles, New York dan Kedah, Malaysia.

Di tanggal 16 Januari 2016 lalu, atas inisiatif Presiden Youthcare, Mokhamad Kusnan, penulis dan Tim Youthcare yang berjumlah 30 orang berkesempatan mengunjungi pameran ini secara langsung di Museum Negeri Kedah, Malaysia. Pameran yang didukung langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan serta Jabatan Kemajuan Islam Malaysia ini mendapat respon yang sangat baik dari warga Negeri Kedah dan 12 negeri bagian Malaysia lainnya. Menurut salah seorang panitia yang bernama Hidayu Ahmad, di liburan sekolah Januari lalu tercatat 50-100 orang setiap harinya berkunjung ke pameran ini.

Sebelum memasuki ruang pameran, peserta diajak untuk menyimak film The Library of Secrets, sebuah film pengantar singkat yang memperkenalkan tokoh-tokoh kegemilangan Islam. Pameran yang ditempatkan di lantai pertama Museum Negeri Kedah ini terbagi menjadi 5 zona, yaitu zona alam semesta, zona rumah sakit, zona dunia, zona sekolah dan zona teknologi. Setiap zona menampilkan berbagai penemuan yang terkait dengan tema zona masing-masing. Seperti pembahasan tentang rasional angka modern yang berada di zona sekolah dan juga pembahasan tentang rahasia kosmos yang berada di zona alam semesta.

Terdapat 60 jenis bahan pameran yang dapat dinikmati oleh segala usia. Ditambah lagi dengan adanya informasi yang disajikan secara menarik. Selain dengan membaca, kita juga bisa mendengar informasi itu melalui telepon genggam, seakan kita tengah belajar langsung dengan para ilmuwan muslim. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Melayu, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Ada banyak juga permainan yang digunakan sebagai media pembelajaran agar kita lebih memahami informasi yang ada. Seperti game mencari 10 benda penemuan muslim di rumah kita, permainan mendiagnosa penyakit dan menentukan obatnya, game mencari gugusan bintang dan yang tidak bisa dilewatkan adalah Abbas bin Firnas game.

Selain itu, terdapat juga stand yang menjual berbagai merchandise 1001 Inventions, mulai dari jaket, botol minum, buku dan kaos dengan harga yang beragam. Uniknya, para panitia pun berpakaian layaknya para ilmuwan. Ada yang berperan sebagai Laksamana Cheng Ho, Al-Jazari dan lain-lain.
Pameran yang dilaksanakan di Kedah ini telah resmi dibuka sejak tanggal 3 November lalu dan akan terus berlanjut hingga bulan Maret 2016. Berdasarkan keterangan dari salah seorang panitia, setelah dari Negeri Kedah ini mereka akan menuju Negeri Pahang untuk menyelenggarakan pameran yang sama. Sangat disayangkan memang bahwa pameran ini belum ada di Indonesia, tapi kita tetap berharap suatu saat pameran ini bisa diselenggarakan di sini agar lebih banyak orang lagi yang memahami kegemilangan Islam.

Mokhamad Kusnan selaku Presiden Youthcare yang menjadi pimpinan rombongan saat itu, menyampaikan, “Keimanan itu bersumber dari pemahaman. Pemahaman bersumber dari pengetahuan. 1001 INVENTIONS Exhibition membuka mata selebar-lebarnya bahwa Islam rahmatan lil ‘alamin. Membuka dan membuat peradaban baru. Betapa peradaban dunia yang sekarang kita nikmati, bersumber dari Islam. Dan itu hanya bisa kita yakini saat langsung menyaksikan 1001 INVENTIONS Exhibition, 16 Januari 2016 lalu di Kedah, Malaysia.”

Ternyata Islam itu keren yaa! Di saat ilmuwan lain memasuki Zaman Kegelapan dan teknologi benar-benar merupakan hal baru, ternyata ilmuwan muslim kita mampu menghasilkan penemuan-penemuan yang luar biasa dan sangat berpengaruh hingga ratusan tahun selanjutnya. Maka, benarlah janji Allah dalam surah Ali-Imran ayat 110 bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang Allah utus di muka bumi ini.

Sebagai seorang muslim, patutlah kita bangga dengan keislaman kita dan kegemilangan yang telah diraih oleh para pendahulu. Lantas, tersisa pertanyaan, prestasi apa yang ingin kita banggakan di hadapan musuh-musuh Islam? Jangan lagi kita menjadi bahan tertawaan dan korban perang pemikiran mereka. Sesuai dengan tagline 1001 Inventions, “Explore The Past Inspire The Future”, mari kita belajar dari masa lalu dan memberikan inspirasi bagi masa depan.
Semoga bermanfaat!

(Tadzkirah Oelja/Dakwatuna)

0 comments:

Post a Comment